Virus Corona
Perawat Diusir dari Kos di Palembang, Gubernur Sumsel: Tak Setragis yang Diceritakan, RT Itu Benar
Gubernur Sumsel, Herman Deru merspons kabar 6 tenaga medis dari mendapatkan perlakuan kurang mengenakkan karena diusir dari kos
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
Ia justru membenarkan apa yang telah dilakukan warganya sebagai bentuk keamanan diri.
Apalagi pemrov telah menyediakan penampungan khusus.
Kareanya Herman mengapresiasi tindakan RT dan RW tersebut.
"Jadi sebenarnya berita itu tidak setragis apa yang diceritakan di lapangan," kata Herman.
"Sebenarnya RT dan RW itu telah menyampaikan secara sopan."
"Justru tindakan RT dan RW itu benar, artinya cara penyampaiannya juga sudah benar, maka kepada seluruh masyarakat kita mewaspadai itu."
"Lalu kepada pemilik kos juga tidak disalahkan, karena sudah ada penampungan."
"Jadi kita apresiasi dong apa yang sudah dilakukan oleh RT dan RW tersebut selama cara penyampainnya dengan cara 'ketimuran' begitu," tandasnya.
• Yuli Meninggal seusai 2 Hari Tak Makan karena Dampak Corona, Camat Serang Buka Suara soal Bantuan
Simak videonya mulai dari menit 3.00:
Dilansir TribunWow.com, relawan asal Aceh itu bahkan meninggalkan anak semata wayangnya yang masih berusia 9 tahun untuk turut membantu penanganan pasien Virus Corona.
Ia bahkan mengaku sering menangis di dalam kamar saat merasa rindu pada putrinya.
Hal itu disampaikan Rabiatun melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Kamis (16/4/2020).

• Lebih dari 5 Ribu Karyawan di Jaksel Kena PHK akibat Corona, Disnaker: Mayoritas Sekuriti dan Retail
• Ruben Onsu Cerita soal Pengalamannya Berbisnis Kuliner: Jantung Gue Udah Kayak Naik Jet Coaster
Rabiyatun yang berprofesi sebagai petugas laboratorium itu menjadi relawan di Wisma Altet dan bekerja secara shift.
Hal itulah yang membuatnya cukup kesulitan untuk berkomunikasi dengan sang buah hati.
"Dalam sehari kan ada empat shift ya, kebetulan pas tugas saya itu ada shif ke empat jam 2 malam sampai jam 8 pagi," kata Rabiyatun.