Virus Corona
IDI Punya Data Beda soal Jumlah Kematian Pasien Corona, Istana Tetap Percaya Jubir Achmad Yurianto
Istana menanggapi data IDI soal jumlah kematian akibat pandemi Covid-19 yang mencapai angka ribuan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
Pemeriksaan Tak Tergantung Tes
Selanjutnya, Brian menjelaskan bahwa pemerintah telah memiliki data baik Orang dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien dalam Pengawasan (PDP).
Brian juga menyinggung pernyataan juru bicara pemerintah untuk kasus pandemi Covid-19 yang pernah memaparkan data terkait jumlah ODP, PDP, dan spesimen yang diperiksa.
Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah memeriksa pasien, tidak tergantung hasil tes swab atau tes PCR mereka.
"Bagaimana kita menangani kasus itu tidak tergantung pada PCRnya," kata Brian.
Brian mengatakan nantinya data PDP tersebut tetap dicatat, dan akan bisa diakses oleh dinas kesehatan mulai dari kabupaten hingga provinsi yang nantinya akan melakukan tindakan lebih lanjut.
"Artinya seseorang yang PDP tetap tercatat," jelasnya.
"Kemudian nanti dari dinas kesehatan provinsi, kabupaten, sampai puskesmas itu punya kewajiban untuk melakukan yang disebut dengan penyelidikan epidemiologi," sambung Brian.
Brian menambahkan bahwa orang dengan status PDP juga akan ditracking demi menekan penyebaran Covid-19.
Ia lalu merujuk pada tiga perintah Presiden RI Joko Widodo soal penanganan Covid-19.
"Satu pemeriksaan yang lebih masif, kemudian yang kedua adalah pelacakan yang progresif, dan yang ketiga mengisolasi dengan ketat," kata Brian.
• Sempat Tak Makan 2 Hari karena Corona, Yuli Kini Meninggal, Pemkot Serang: Jangan Saling Menyalahkan
Simak videonya mulai menit ke-2.50:
IDI Jelaskan soal Beda Data
Pada acara yang sama, Ketua Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota Ikatan Dokter Indonesia BHP2A IDI, dr. Nazar memberikan penjelasan alasan terjadinya perbedaan data Virus Corona di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, dr. Nazar menyebut setidaknya ada tiga kemungkinan yang menjadi penyebabnya.
Dr. Nazar mengatakan kemungkinan pertama adalah karena dipengaruhi oleh perbedaan waktu dalam penginputan data.

• UPDATE Virus Corona di Indonesia 21 April 2020: 7135 Kasus Positif, 616 Meninggal, 842 Sembuh
Hal tersebut terjadi karena misalnya ada kasus baru Virus Corona yang didapati oleh daerah, sedangkan sebelumnya, data per hari itu sudah dikirim ke pemerintah pusat.