Breaking News:

Virus Corona

Hasil Laporan Sebut Kasus Kematian Pria akibat Virus Corona Lebih Tinggi, Ini Penyebabnya

Angka kasus kematian akibat Covid-19 ini banyak terjadi pada pria. Namun, para ilmuwan belum bisa memahami penyebabnya.

Editor: Ananda Putri Octaviani
AFP/Bay Ismoyo
Petugas melakukan proses pemakaman jenazah korban virus corona (Covid-19) di sebuah Taman Pemakaman Umum (TPU), di Jakarta, Rabu (15/4/2020). Proses pemakaman korban positif Covid-19 maupun yang masih berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) harus mengikuti protokol kesehatan, yakni antara lain petugas mengenakan alat pelindung diri (APD), jenazah segera dikuburkan, dan keluarga yang hadir dibatasi seminimal mungkin. Terbaru, ilustrasi pemakaman jenazah pasien Covid-19. 

Di China, hampir 50 persen pria, merokok dan hanya 2 persen wanita yang merokok di negara tersebut.

Selain itu, perbedaan mendasar dalam kesehatan paru-paru pria, diasumsikan berkontribusi pada gejala yang lebih buruk, dari infeksi Virus Corona, SARS-CoV-2 ini.

Perokok pria lebih berisiko

Hipotesis merokok sebagai penyebab kematian paling berisiko dari wabah Virus Corona ini telah dirangkum dalam sebuah makalah yang diterbitkan bulan lalu.

Dalam makalah tersebut menemukan, sebanyak 12 persen perokok memiliki gejala ringan, tetapi 26 persen dari mereka berakhir dalam perawatan intensif atau meninggal.

Merokok ternyata juga dapat menjadi cara pertama penularan infeksi Virus Corona.

Sebab, perokok lebih banyak menyentuh bibir dan mungkin berbagi rokok yang terkontaminasi.

Ketua RT di Tangerang Bingung soal Terbatasnya Bantuan Corona: Belum Cair Saja Sudah Jadi Beban Hati

Faktor perilaku berdasarkan gender

Sementara, faktor-faktor perilaku yang berbeda antar gender, mungkin juga dapat berperan dalam kerentanan seseorang terhadap penularan Virus Corona ini.

Dalam beberapa penelitian menunjukkan, pria cenderung mencuci tangan tanpa sabun.

Lebih sedikit dari mereka yang mencari perawatan medis dan lebih cenderung mengabaikan nasihat masyarakat.

Ini adalah generalisasi besar, tetapi di seluruh populasi di dunia menempatkan pria pada risiko yang lebih besar di tengah pandemi ini.

Faktor biologis

Kendati demikian, pemahaman lain tentang risiko kematian akibat Covid-19 pada pria terus berkembang.

Para ahli menilai adanya faktor biologis yang lebih besar potensinya dalam berkontribusi terhadap angka kematian Covid-19 pada pria.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Pria
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved