Breaking News:

Virus Corona

Bahas Mudik saat Corona, Sandiaga Uno Peringatkan Pandemi Flu Spanyol Terjadi dalam 3 Gelombang

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengomentari soal belum adanya larangan mudik Idul Fitri dari pemerintah.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Channel YouTube Talk Show TV One
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengomentari soal belum adanya larangan mudik Idul Fitri dari pemerintah. 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengomentari soal belum adanya larangan mudik Idul Fitri dari pemerintah.

Diketahui, pemerintah tak akan memberikan sanksi hukum jika ada warga mudik.

Meski demikian, Sandiaga Uno tetap memperingatkan masyarakat akan wabah Virus Corona jika memang berniat mudik. 

Klaim PSBB Belum Efektif, Pengamat Tata Kota Beri 3 Solusi, Mulai soal Bansos hingga Partisipasi RT

Dilansir TribunWow.com dari Channel YouTube Talk Show tv One pada Minggu (19/4/2020), Sandiaga mulanya mengatakan masalah tersebut bukan sesuatu yang mudah.

"Ini keadaan yang sangat sulit, sebab pemerintah memahami hal ini," kata Sandiaga.

Lalu, ia menyinggung soal adanya perbedaan Pemerintah DKI Jakarta dengan Pemerintah Pusat terkait mudik di tengah wabah Virus Corona.

DKI Jakarta ingin warganya tak keluar dari ibu kota.

"Pemerintah Kota Jakarta ingin melarang mudik dengan beragam alasan."

"Tapi pemerintah pusat juga memahami bahwa hal ini dalam menimbulkan kekacauan akan terjadi keributan di jalan," jelas Sandiaga.

Kriminalitas Meningkat saat Wabah Corona, Reza Indragiri Soroti Keputusan Menkumham: Seberapa Jauh?

Sehingga diperlukan jalan tengah terkait masalah tersbebut.

Sandiaga mengatakan, warga yang tidak mudik dan telah kehilangan pekerjaannya harus diberikan jaminan.

"Maka yang mereka lakukan adalah mencari jalan tengah sebenarnya mereka melarang rakyat untuk pulang kampung."

"Namun agar mereka tetap tinggal di sini mereka butuh kepastian," ujar Mantan Gubernur 50 tahun ini.

Sandiaga ingin agar pemerintah menjamin kebutuhan pokok warganya agar tidak mudik.

Pocong Penjaga Desa demi Cegah Corona Jadi Sorotan Media Korea, Kades: Tinggal di Rumah Sulit Sekali

"Bahwa kehidupan, makanan mereka kebutuhan dasar dan insentif mereka untuk tetap tinggal di sini."

"Hal ini membutuhkan kerja cepat dari pemerintah," ujarnya.

Lalu, ia menyinggung soal wabah Flu Spanyol yang terjadi hingga tiga gelombang.

"Ingatlah Flu Spanyol 1918 memiliki tiga gelombang. Gelombang pertama pada mulut itu terjadi pada musim semi."

"Gelombang kedua yang sangat mematikan terjadi dari September hingga Desember 1918."

"Serta gelombang ketiga yang tidak terlalu mematikan namun terjadi pada tahun berikutnya," jelas Sandiaga Uno.

Nangis Cerita Kehidupannya, Pemulung Ini Pernah Tak Makan 2 Hari karena Corona: Ada Garam, Ya Garam

Sehingga, Sandiaga Uno menyarankan agar pemerintah giat melakukan pengetesan.

"Maka sebelum kita lakukan pemeriksaan dan pelacakan."

"Dan alat pemeriksaan masal tersedia saya berpendapat bahwa kita harus lebih bersabar," sarannya.

Mantan Gubernur yang juga Politisi Gerindra ini lantas kembali mengingatkan soal jaminan sosial yang diberikan pada masyarakat jika tak ingin warganya mudik.

"Kita harus lakukan pengendalian yang ketat dan memastikan bahwa kebutuhan rakyat, kebutuhan dasar mereka terpenuhi dan dalam bentuk tunhai juga."

"Laksanakan program pemberian uang tunai pada rakyat sebelum bulan Ramadhan," ungkapnya.

Jepang Kewalahan Tangani Lonjakan Pasien Corona, Ambulans Sampai Ditolak di 80 Rumah Sakit

Lihat videonya mulai menit ke-4:49:

Jokowi Juga Buka Peluang Larang Mudik 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memastikan melarang semua Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mudik di tengah pandemi Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, selain ASN, Jokowi juga memberikan larangan mudik kepada TNI dan Polri, serta para pegawai BUMN.

Kebijakan tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran Virus Corona dari wilayah Jabodetabek khususnya ke daerah lain.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 405,1 triliun untuk penanganan Virus Corona.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers (Youtube/Sekretariat Presiden)

 Sanksi Tak Naik Gaji hingga Turun Pangkat Menanti ASN yang Nekat Mudik di Tengah Virus Corona

Hal ini disampaikan oleh Jokowi dalam konferensi pers, Kamis (9/4/2020), seperti yang dikutip dari tayangan Youtube KompasTV.

"Hari ini sudah kita putuskan, bahwa untuk ASN, TNI dan Polri, serta pegawai BUMN dilarang mudik," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan sama, Jokowi juga membuka peluang untuk mengkaji larangan mudik untuk masyarakat umum.

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan akan melihat kondisi nantinya di lapangan.

Untuk saat ini dirinya hanya memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Jabodetabek untuk tidak pulang kampung terlebih dahulu.

Jokowi kemudian menyinggung soal bantuan untuk masyarakat yang tidak mudik.

Hal itu diberikan dengan tujuan lain yaitu supaya mereka mengurungkan niatnya untuk mudik.

"Kemudian untuk masyarakat kita akan melihat lebih detail di lapangan akan mengevaluasi dari hal-hal yang ada di lapangan, untuk itu sekali lagi pemerintah menganjurkan untuk tidak mudik," kata Jokowi.

"Penyaluran bantuan sosial, khususnya di Jabodetabek akan kita berikan, ini untuk agar warga mengurungkan niatnya untuk mudik," jelasnya.

 Sambil Menangis, Sopir Taksi Online Ini Minta Jokowi Bantu Tunda Cicilannya yang Terus Ditagih

Lebih lanjut, Jokowi memastikan kebijakan tersebut akan terus dievaluasi sesuai kejadian di lapangan.

Jika dirasa tidak efektif, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan tidak menutup kemungkinan akan mengeluarkan larangan mudik lebaran untuk masyarakat umum.

"Tetapi sekali lagi nanti akan ada evaluasi, dan kemungkinan juga kita akan memutuskan hal yang berbeda setelah evaluasi di lapangan itu kita dapatkan," pungkasnya.

Simak videonya:

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Elfan Fajar)

 

Tags:
Virus CoronaSandiaga UnoFlu Spanyol
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved