Virus Corona
Sosialisasi dengan Ganjar, dr Tirta Tanggapi Pasien Virus Corona Tak Jujur: 'Ora Jujur Negara Ajur'
Influencer muda, dr. Tirta Mandira Hudhi meminta semua masyarakat ataupun pasien untuk jujur yang berkaitan dengan Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Dr. Tirta menjelaskan, seseorang yang ditetapkan sebagai OTG, ODP ataupun bahkan PDP hanya memerlukan untuk melakukan isolasi secara tepat.
Harapnnya tidak perlu takut untuk mengakui hal tersebut, karena juga untuk kepentingan bersama.
"Kalau gejala sakit ngomong, keluarga sakit ngomong, Ini enggak akan diapa-apain," pintanya.
"Tetapi kalau kalian OTG dan sehat, ya kalian akan dikarantina di rumah, tapi diawasi oleh dokter-dokter dari puskesmas," sambungnya.
Lebih lanjut, dr Tirta merasa geram dengan masyarakat yang masih menyepelekan dan masa bodoh terhadap penyebaran Virus Corona.
• Tegal Jadi Kota Pertama di Jateng yang Terapkan PSBB, Ganjar Pranowo Minta Belajar dari DKI Jakarta
Menurutnya, satu masyarakat dengan sifat seperti itu bisa merusak perlindungan yang telah dilakukan suatu desa atau suatu daerah.
"Jadi saran saya adalah kalau kalian tidak jujur, itu yang bahaya, satu sekitar kalian, dua tenaga medis," jelas dr. Tirta.
"Buat apa kita sudah pertahanan bagus, tetapi ada satu ketidakjujuruan itu bisa membuat sistem menjadi berantakan," pungkasnya.
Simak videonya:
Ganjar Pranowo Minta Kejujuran Pasien: Enggak Usah Paranoid
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menanggapi terjadinya lonjakan positif Virus Corona (Covid-19) yang cukup besar terhadap tenaga medis di Rumah Sakit Kariadi di Semarang, Jateng.
Berdasarkan informasi yang ia peroleh, Ganjar mengatakan ada pasien yang tidak jujur ketika ditanyai oleh tenaga medis soal riwayat perjalanan mereka.
Melihat kejadian tersebut Ganjar meminta agar pasien bisa jujur kepada tenaga medis.
• Jokowi Minta Buka-bukaan Data Virus Corona, Pakar Singgung Tingginya Angka Perokok di Indonesia
Dikutip dari acara KOMPAS SIANG, Jumat (17/4/2020), awalnya Ganjar bercerita bahwa ada dua pasien yang saat itu diperkirakan positif Covid-19, dan tidak mengaku.
"Itu ada dua kluster, satu lagi menangani Ibu melahirkan, yang satu lagi menangani operasi," kata Ganjar.