Virus Corona
Tanggapi Permintaan Pemberhentian KRL selama PSBB, Pengamat: Terbalik, Kegiatannya yang Dihentikan
Permintaan beberapa kepala daerah di Jabodetabek untuk penggentian KRL mendapat tanggapan dari pengamat transportasi, Ellen Tangkudung.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Lebih lanjut, Ellen Tangkudung menilai adanya pembatan transportasi jenis apapun tidak akan menyelesaikan masalah dalam penerapan PSBB, melainkan justru menambah masalah baru, yakni penumpukan tadi.
Menyikapi hal tersebu, langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah yakni menutup aktivitas perkantoran yang tidak termasuk dalam 8 sektor pengecualian dalam PSBB.
"Terkait dengan usulan untuk menghentikan operasional KRL bukan solusi, tetapi akan menambah masalah baru," tegasnya.
"Pemerintah daerah harus tegaskan fokus dalam penegakan hukum untuk melarang semua aktivitas kantor maupun aktivitas di luar kantor yang tidak terkait dalam 8 sektor dalam PSBB," pungkasnya.
Simak videonya:
Tanggapan Menhub Ad Interim, Luhut Pandjaitan
Menteri Perhubungan ad interim, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan tanggapan terkaitan permintaan dari kepala daerah untuk memberhentikan operasional kereta rel listrik (KRL).
Permintaan tersebut dilakukan untuk mendukung berjalannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Jabodetabek.
Selain itu menyusul terjadinya antrean cukup banyak dari calon penumpang KRL di beberapa stasiun, terutama untuk keberangkatan dengan tujuan Jakarta.

• PSBB Hari Pertama di Depok, Pengendara Masih Ramai, Walkot Sebut Sumbernya Berasal dari DKI Jakarta
Kondisi itulah yang dikeluhkan oleh kepala daerah yang sudah menerapkan PSBB, seperti dari Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachiem dan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube Official iNews, Rabu (15/4/2020), Luhut mengaku masih akan mempertimbangkan untuk kemungkinan tersebut.
Namun sebelumnya, Luhut meminta kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk mencari tahu lebih dulu apa penyebab terjadinya penumpukan calon penumpang KRL.
Karena seperti yang dikeluhkan oleh beberapa kepala daerah yang menyebut sumber permasalahannya berasal dari Jakarta.
Contohnya saja masih banyak perusahaan atau kantor di Ibu Kota yang masih memperkerjakan pegawainya tidak secara work from home.
"Mengenai KRL ini, Pak Anies, tolong juga dilihat kenapa masih banyak yang ke Jakarta," ujar Luhut.