Virus Corona
Corona Picu Orang Berbuat Kriminal? Reza Indragiri: Kalau Orang Frustasi, Tidak Tertutup Kemungkinan
Psikolog Forensik Reza Indragiri menyampaikan hasil analisanya soal hubungan antara pandemi Covid-19 dengan tingkat kejahatan di Indonesia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Psikolog Forensik Reza Indragiri memaparkan analisanya soal situasi keamanan Indonesia di tengah terjangan pandemi Virus Corona (Covid-19).
Reza mengatakan sangat mungkin tingkat kriminal meningkat di tengah situasi Covid-19.
Asumsinya ia ambil berdasarkan adanya rasa frustasi masyarakat yang kehidupan ekonominya kian sulit karena pandemi Covid-19.

• Polri Jawab Ketakutan Warga soal Kriminal Meningkat di Tengah Corona: Banyak Sekali Berita Bohong
Dikutip dari SAPA INDONESIA PAGI, Kamis (16/4/2020), awalnya Reza menyampaikan apresiasinya kepada pihak kepolisian atas tugas mereka menjaga keamanan Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
"Saya terus menyemangai teman-teman Polri untuk bekerja maksimal dalam rangka memastikan masyarakat terlindungi," paparnya.
Reza lalu mulai membahas analisa yang dimilikinya.
"Namun hitung-hitungan di atas kertas, kita memiliki sebuah pembenaran untuk bernalar bahwa masa atau musim pandemi seperti sekarang memang boleh jadi relatif lebih tinggi risiko masyarakat untuk menjadi korban kejahatan," katanya.
Pertama Reza menerangkan bagaimana orang yang frustasi, dan tertekan di bawah kondisi pandemi Covid-19, memungkinkan mereka untuk nekat berbuat kriminal demi mendapatkan uang.
"Ketika kemudian kepada masyarakat dilakukan pembatasan ruang gerak, pembatasan aktivias termasuk aktivitas untuk mencari nafkah, maka boleh jadi sebagian masyarakat akan merasa mengalami kesulitan lebih daripada biasanya dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari," terang Reza.
"Kalau orang mengalami frustasi, maka tidak tertutup kemungkinan dia akan mengambil jalan keluar lewat cara-cara yang melanggar hukum, lewat cara-cara agresi," lanjutnya.
Reza mengatakan pada kondisi Covid-19 seperti saat ini, sangat mungkin menyebabkan orang menjadi frustasi, dan rentan berbuat kejahatan.
"Kalau kemudian frustasinya disebabkan oleh kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena sumber daya yang tertutup, karena uang itu tidak tersedia, maka kita punya alasan untuk khawatir," ujarnya.
Ia lalu menekankan bahwa analisanya tersebut hanya prediksi dari teori, dirinya sendiri berharap agar hal tersebut tidak terjadi.
"Tapi ini itung-itungan kertas yang saya sering berharap ini tidak menjadi kenyataan," jelas Reza.
• Kabar Baik, Polri Beri Bantuan Rp 600 Ribu Bagi Sopir Bus, Taksi, hingga Andong Terdampak Corona
Kejahatan Via Online