Breaking News:

Virus Corona

Pengakuan Perawat yang Ditampar Pria karena Ingatkan Pakai Masker, Pelaku sempat Layangkan Ancaman

Perawat Klinik Prarama Dwi Puspitasari, Hidayatul Munawaroh angkat bicara soal kronologi pria yang menamparnya saat diingatkan pakai masker.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube Talk Show tvOne
Perawat Klinik Prarama Dwi Puspitasari, Hidayatul Munawaroh dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Senin (13/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Video seorang pria menampar perawat saat diingatkan memakai masker viral di media sosial.

Dilansir TribunWow.com, perawat Klinik Prarama Dwi Puspitasari, Hidayatul Munawaroh yang menjadi korban pun mulai angkat bicara soal kejadian yang sebenarnya.

Hidayatul menyatakan, pelaku emosional hingga menamparnya karena merasa tersinggung setelah ditegur.

Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (13/4/2020), Hidayatul menyebut pelaku kala itu memeriksakan anaknya yang tengah sakit.

Perawat Klinik Prarama Dwi Puspitasari, Hidayatul Munawaroh dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (13/4/2020).
Perawat Klinik Prarama Dwi Puspitasari, Hidayatul Munawaroh dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (13/4/2020). (YouTube Talk Show tvOne)

Viral Video Bupati Gorontalo Marahi Pegawai Mini Market: Besok Tidak Tutup, Saya Cabut Izinnya

Pembagian Sembako untuk Orang Miskin di Jakarta Diwarnai Aksi Protes, Warga: Saya Terombang-ambing

Menurutnya, anak pelaku saat itu tengah sakit batuk.

"Saya jaga pagi di klinik, itu klinik bukan rumah sakit ya," ucap Hidayatul.

"Jadi di klinik saya terima tamu dari jam 8 sampai jam 12, waktu itu jam 9 ada pasien mau periksakan anaknya."

Tanpa menggunakan masker, pelaku masuk ke dalam klinik untuk memeriksakan anaknya.

Namun, saat diingatkan pelaku justru terpancing emosi.

Bahkan Hidayatul menyebut pelaku mengaku tak takut pada Virus Corona.

"Tapi dia enggak pakai masker kemudian saya ingatkan harus pakai masker karena dokter enggak mau memeriksa," jelas Hidayatul.

"Terus dianya langsung marah-marah, katanya enggak percaya dengan Corona."

Contohkan Warga Cimahi, Jokowi Ingatkan Pentingnya Gotong Royong dalam Penanganan Virus Corona

Tak berhenti sampai di situ, pelaku yang emosi pun menampar Hidayatul sambil melayangkan ancaman.

"Kemudian dia menampar kepala saya, habis itu marah-marah sambil mengancam kemudian dia enggak jadi periksa," tuturnya.

"Iya, 'Corona itu apa virus Jepang kok ditakuti'."

Lebih lanjut, Hidayatul menyebut pelaku emosi bukan hanya karena ditegur tak pakai masker.

Menurutnya, pelaku juga tak terima mendapatkan teguran padahal sudah membayar iuran Badan Penyedia Jamian Sosial (BPJS).

"Dia mau meriksain anaknya, mengantar anaknya yang lagi sakit batuk pilek," ujar Hidayatul.

"Terus habis itu enggak terima karena dia merasa sudah membayar BPJS."

Simak video berikut ini menit ke-1.42:

Pelaku Menyesal

Sementara itu, pelaku bernama Budi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur mengaku menyesal setelah melakukan tindakan pemukulan terhadap

Sambil menahan air mata, Budi mengaku melakukan aksi penganiayaan lantaran disuruh memakai masker padahal saat itu dia memohon agar anaknya yang sakit diperiksa terlebih dahulu.

"Saat itu saya bingung sebab saya akan memeriksakan anak yang sedang sakit panas dan batuk tapi disuruh pakai masker," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, dikutip dari TribunJateng.com, Minggu (12/4/2020).

Minta Tes VCR Virus Corona Diperluas, Jokowi Targetkan 10 Ribu/Hari dan Apresiasi Langkah Kemen BUMN

Budi menyatakan minta maaf karena melakukan perbuatan itu.

Dia mengaku sangat menyesal atas perbuatannya.

"Saya cuma menggetok wajah perawat itu, bukan melakukan penganiayaan," terang penjaga malam di sebuah SD di Semarang ini.

Akibat perbuatan Budi, Polrestabes Semarang berhasil meringkus Budi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur yang melakukan tindakan pemukulan terhadap Hidayatul Munawaroh (30), perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Asep Mauludin menuturkan, pelaku ditangkap di rumahnya oleh tim Resmob Polrestabes Semarang bekerjasama dengan Polsek Semarang Timur, Sabtu (11/4/2020) sekira pukul 20.15 WIB.

"Motif tersangka melakukan pemukulan lantaran emosi selepas diingatkan perawat di klinik tersebut," terangnya kepada Tribun Jateng, Minggu (12/4/2020).

Dikatakan Asep, tersangka mendatangi klinik tersebut dengan tujuan untuk berobat.

Contohkan Warga Cimahi, Jokowi Ingatkan Pentingnya Gotong Royong dalam Penanganan Virus Corona

Namun berhubung tersangka tidak mengenakan masker oleh seorang perawat disarankan memakai masker, tersangka marah tidak menerima yang dilampiaskan dengan pemukulan.

"Setelah penganiyaan tersebut korban mengaku pusing dan mua. Korban juga sudah memeriksakan diri ke dokter," bebernya.

Dalam melakukan aksinya, lanjut Asep, tersangka dalam kondisi sadar tidak terpengaruh minuman keras atau obat-obatan.

"Tersangka sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam di SD Islam Sultan Agung 4 Kota Semarang," tandasnya.

Ditambahkan, akibat tersangka melakukan penganiayaan dijerat dengan pasal 351 ayat 1 dan pasal 335 KUHPidana. (TribunWow. com)

Tags:
PerawatMaskerPenganiayaanVirus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved