Virus Corona
Kronologi Perawat Ditampar Calon Pasien karena Diminta Pakai Masker: Dia Merasa Sudah Bayar BPJS
Perawat yang ditampar oleh seorang laki-laki di Klinik Pratam Dwi Puspita kronologi kejadian.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
Pria itu disebut oleh Hidayatul marah karena merasa sudah membayar BPJS.
"Ya memeriksain anaknya yang lagi sakit batuk pilek katanya, terus habis itu enggak terima karena dia sudah merasa membayar BPJS," ungkap dia.
• Frustasi saat Isolasi Diri? Berikut Teknik Pernapasan yang Benar agar Tak Panik Hadapi Corona
Padahal mengenakan masker merupakan bagian dari imbauan untuk menghindari Virus Corona.
"Terus dia panik marah-marah gitu, tapi kan kita harus memang menggunakan masker sesuai imbauan pemerintah di tulis di depan juga ada tapi tetep enggak terima, marah-marah," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-1:45:
PPNI Ungkap Perawat seperti Disia-siakan
Selain masalah penamparan tersebut, kisah perawat tak dihargai oleh warga juga terjadi di Ungaran, Jawa Tengah pada Kamis (9/4/2020).
Kisah itu terkait penolakan jenazah perawat yang positif Virus Corona yang terjadi di daerah TPU Sewakul, Ungaran, Semarang.
Akibatnya, Ketua DPW PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Jawa Tengah, Edy Wuryanto merasa profesi perawat tidak dihargai.
Hal itu disampaikan Edy Wuryanto di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tv One, Sabtu (11/4/2020).
• FAO Tegaskan Tak Pernah Keluarkan Data soal Dampak Virus Corona
Edi menceritakan bahwa awalnya perawat tersebut memang tidak akan dimakamkan di TPU Sewakul.
Namun karena permintaan keluarga dan keputusan Pemerintah Daerah maka rencananya pemakaman akan dilaksanakan di TPU Sewakul.
Karena ada penolakan dari warga setempat maka pemakaman sempat tertahan lama.
"Setelah dinyatakan meninggal rencana pemakaman memang di Susukan, tapi kemudian berubah di Sewakul."
"Perubahan tempat di Sewakul yang inilah kemudian ada respons penolakan dari warga yang akhirnya tertahan agak lama," ujar Edy.