Virus Corona
Dokter Relawan Ngaku Tak Mau Bahas Corona saat Isolasi: Sesuatu Berbau Covid-19 Bikin Kita Heh Gitu
Relawan Dokter penanganan Virus Corona di Wisma Atlet, dr. Debryna Dewi Lumanauw mengungkapkan kisahnya.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Relawan Dokter penanganan Virus Corona di Wisma Atlet, dr. Debryna Dewi Lumanauw mengungkapkan kisahnya.
Hal itu disampaikan dokter Debryna melalui sambungan telepon Apa Kabar Indonesia Pagi pada Sabtu (11/4/2020).
Dokter Debryna membenarkan bahwa dirinya tak bisa pulang dari Wisma Atlet karena bekerja.
• Sandiaga Uno sampaikan Kabar Duka Ketua Masjid Al Hikmah New York Meninggal akibat Covid-19
Pasalnya dia harus merawat pasien Covid-19 selama 14 hari lalu harus mengisolasi diri selama 14 hari di Wisma Atlet sebelum akhirnya kembali bekerja lagi.
Dokter Debryna menuturkan, saat isolasi dia dengan rekan-rekannya tak mau membahas apapun mengenai Covid-19.
Ia tampak tak bisa mengungkapkan kata-kata lebih lanjut terkait penyakit baru tersebut.
"Menghibur diri sendiri jadi kita ngobrolin sesuatu yang enggak berbau dengan Coronavirus."
"Karena segala sesuatu yang berbau Coronavirus itu bikin kita heh gitu," ujar dokter Debryna.
• Polisi Tangkap 5 Pelaku Provokator terkait PSBB, Ajak Lakukan Penjarahan hingga Pembakaran
Ia mengatakan dirinya selama ini lebih suka berolahraga ketika melakukan isolasi atau menonton film.
"Nah kalau saya pribadi olahraga, kalau teman-teman lain bisa Netflix di sini, atau menonton film-film lain," sambungnya.
Sementara itu, rekan-rekannya tenaga medis di Wisma Atlet disebut dokter Debryna sampai hari ini baik-baik saja.
"Sejauh ini so far so good (sejauh ini baik-baik saja) semuanya, semua orang happy" ucapnya.
Pasalnya, selama ini mereka menyediakan waktu untuk tak membahas masalah Virus Corona di luar jam kerja agar tak menimbulkan kepanikan.
"Kita selalu menyediakan waktu khusus untuk oke kita enggak boleh ngomongin Virus Corona sekarang."
"Jadi biar tetep menttally (secara mental) okey," terang dokter Debryna.
• 3 Provokator Tolak Pemakaman Jenazah Perawat Korban Corona Kini Ditangkap Polisi, Termasuk Pak RT
Lihat videonya mulai menit ke-3:00:
Ungkap Hidup Tergantung dari Cara Cuci Tangan
Dalam kesempatan lain dokter Debryna bercerita, bahwa di RSD Wisma Atlet telah dibagi berbagai zona untuk memisahakan wilayah yang clear, dan yang merah atau mengharuskan mengenakan APD lengkap.
Virus Corona sejauh ini diketahui memang belum ada obatanya.
Para tenaga medis di garda depan hanya bisa melakukan perawatan semaksimal mungkin melakukan perawatan dan terus pemberian obat anti virus dan imunitas tubuh.
Di singgung soal kunci kesembuhan pasien Covid-19, dokter Debryna menyampaikan hal tersebut sangat tergantung pada mental pasien.
Ia menyampaikan baik virus atau penyakit kunci kesembuhannya sangan tergantung dengan kondisi mental pasien itu sendiri.
• Viral Video Pasien Tampar Perawat di Klinik di Semarang setelah Ditegur Tak Pakai Masker
• Gorontalo Catat 1 Kasus Positif Pertama, Seluruh Provinsi di Indonesia Kini Terjangkit Virus Corona
• Kecewa Jenazah Tenaga Medis Ditolak Warga, PPNI Jelaskan Cara Bungkus Jasad Pasien Corona
Oleh karena itu, ia dan teman-temannya senantiasa mendorong pasien untuk selalu optimis dan positive thinking.
"Kalau saya percaya dari semua pengobatan baik itu dari virus atau penyakit-penyakit lain, itu kuncinya tetap di mental pasien itu sendiri," kata dokter Debryna dalam sambungan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (10/4/2020).
"Bagaimana supaya bisa menjaga kesehatan mental, supaya tetap optimis supaya mereka bisa sembuh."
"Jadi memang obat dan semua medis yang kami lakukan berperan sangat penting, tapi kekuatan diri sendiri keinginan untuk sembuh saya rasa tidak kalah penting juga," tambahnya.
Disinggung soal kelengkapan APD di tempatnya berjuang, ia menyampaikan bahwa kelengkapan APD di Wisma Atlet sangat tidak kekurangan.
Meski demikian, protokol penggunaannya tetap meraka perhatikan dengan ketat.
Bukan tanpa alasan, nyawa para pejuang medis itu sangatlah tergantung pada APD yang mereka kenakan dengan baik dan prokol kebersiahan yang mereka jalankan.
Dokter Debryna mencontohkan, bahkan untuk cuci tangan saja mereka harus melakukannya dengan sangat ketat dan benar.
"Musuh kita sekarang tidak kelihatan, kita harus pakai APD, cuci tangan benar-benar hidup kita tergantung sama cara cuci tangan sama pakai APD," kata dokter Debryna.
"Cuci tangan misal dulu waktu saya mahasiswa 12 langkah cuma, tapi sekarang ternyat hidup gue defence on cuci tangan ini beneran cuci tangan 12 langkah minimal 30 detik itu."
"Kelangkapn APD kita lebih lengkap bila dibandingkan negara semisal Amerika, tapi tetap cara pakai APD itu berbeda dengan kelengkapan APD," lanjutnya.
Lihat videonya mulai dari awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Rilo)
Baca juga artikel ini di Tribunnews.com dengan judul Dokter Relawan Ngaku Tak Mau Bahas Corona saat Isolasi: Sesuatu Berbau Covid-19 Bikin Kita Heh Gitu