Virus Corona
Blak-blakan, Ahli Epidemiologi Yakin Korban Corona Sebenarnya Lebih Tinggi dari Data, Ini Alasannya
Ahli Epidemiologi FKMUI, dokter Pandu Riono terang-terangan mengungkapkan prediksinya soal wabah Virus Corona di Indonesia.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI), dokter Pandu Riono terang-terangan mengungkapkan prediksinya soal wabah Virus Corona di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono menyatakan jumlah korban Virus Corona yang rutin disampaikan pemerintah itu masih tergolong sedikit meskipun terus menagalami kenaikan.
• Terpilih Jadi Wagub DKI Jakarta, Riza Patria Dihadapkan Virus Corona: Saya akan Bantu Anies Baswedan
Menurutnya, hal itu disebabkan oleh terbatasnya alat tes Virus Corona yang disediakan pemerintah.
Jika jumlah alat tes memadai, Pandu Riono yakin total korban Virus Corona akan jauh lebih tinggi.

• Kabar Duka, Pakar Seksologi Naek L Tobing Meninggal Dunia karena Virus Corona
• 7 Tips Atasi Kecemasan saat Pandemi Virus Corona Melanda, Jangan Takut Minta Bantuan
Hal itu disampaikan Pandu Riono melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (6/4/2020).
"Kalau data resmi pemerintah kan sudah pasti akan tidak terlalu tinggi karena keterbatasan dari layanan tes dan yang bisa dideteksi oleh sistem," ujar Pandu.
"Tapi kita bisa memprediksi bahwa yang sesunguhnya itu lebih tinggi."
Pandu menjelaskan, ada sejumlah pasien Virus Corona yang sebenarnya tak memerlukan penanganan rumah sakit.
Yakni, orang-orang yang tak mengalami gejala namun bisa menularkan Virus Corona pada orang lain.
"Dan yang paling penting kita lakukan pemodelan adalah mereka yang terinfeksi itu berapa banyak yang butuh layanan rumah sakit?," ucap Pandu.
"Yang kita kembangkan itu pemodelannya adalah kasus yang membutuhkan layanan rumah sakit."
• Dokter Deddy Ungkap Masalah di Balik Perjuangan Tangani Pasien Corona, Sebabkan Rasa Takut Bertambah
Bahkan, menurutnya sebagian besar pasien Virus Corona tak memerlukan penanganan khusus.
Yang harus dilakukan yakni mengisolasi pasien tersebut agar tak menularkan Virus Corona pada orang lain.
"Banyak yang salah mengutip, disangkanya itu kasus yang terinfeksi," jelas Pandu.
"Karena 90 persen orang yang terinfeksi Corona tidak butuh pelayanan, karena sebagian besar tidak bergejala atau gejalanya ringan."