Virus Corona
Sesal Anak Korban Virus Corona yang Meninggal, Khawatirkan 7 Tukang Gali Kubur dengan Alat Seadanya
Anak dari korban meninggal Virus Corona, Eva Rahmi Salama mengungkap kesaksiannya.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
"Meskipun itu jenazah Mama sudah dimasukkin ke dalam peti, direp lagi ama plastik gitu kan, tapi ya makanya itu langsung dikubur, enggak lama dari jam kematian," ujarnya.
• Rachel Vennya Mampu Kumpulkan Dana Lebih dari Rp 7 M untuk Atasi Corona, Rp 2 M Disumbangkan ke PMI
Saat ditanya apakah jenazah ayahnya juga dimakamkan dengan cara yang sama, Eva mengaku tak tahu.
Namun, Eva menyayangkan bahwa ayahnya dimakamkan terlambat.
Padahal sepengetahuannya, jenazah Virus Corona harus segera dikubur maksimal empat jam.
"Enggak, kalau untuk Papah itu meninggal setengah empat tapi dikuburnya jam 7 (keesokan) paginya jadi sebenarnya itu sangat berisiko kan maksimal 4 jam itu harus dikubur tapi kenyataanya baru besoknya," kata Eva.
Selain itu, Eva mengaku juga sempat tak mendapat kejelasan terkait kematian ayahnya.
"Dan saya juga enggak tahu awalnya, di mana papa saya akan dikuburkan mereka enggak tahu, dan mereka bilang itu akan dihubungi dari pihak Dinkes."
"Maka dari itu naruhnya di ruang jenazah dan saya tidak boleh mendekat karena potensi untuk terpapar kan mereka masih rapping petinya juga," cerita Eva.
• dr Tirta Geregetan Lihat Cuitan Netizen Twitter soal Corona: Itu Pengin Saya Jitak Kepalanya
Dengan menangis, Eva mengatakan dirinya sangat sedih lantaran tak bisa melihat orang tuanya di saat-saat terakhir.
"Ya makanya itu saya ngerasa enggak bisa ngapa-ngapain, enggak bisa lihat muka mamah terakhir, muka papa terakhir," sesalnya.
Lihat videonya sejak menit awal:
Ali Ngabalin Terisak Sampaikan Duka Cita bagi Tenaga Medis yang Meninggal
Tenaga Ahli Kepala Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin turut menyampaikan duka cita pada sejumlah tenaga medis yang meninggal diduga akibat terpapar Virus Corona.
Dikabarkan sebelumnya ada enam dokter meninggal dunia saat menangani para pasien covid-19.
Hal itu diungkapkan Ali Ngabalin melalui sambungan telepon Apa Kabar Indonesia Malam TV One pada Senin (23/3/2020).
• Kabar Duka, Guru Besar UGM yang Positif Virus Corona Meninggal Dunia
Saat menyampaikan bela sungkawa tersebut, Ali Ngabalin terdengar seperti terisak.