Virus Corona
dr Tirta Geregetan Lihat Cuitan Netizen Twitter soal Corona: Itu Pengin Saya Jitak Kepalanya
dr Tirta luapkan kejengkelannya terkait cuitan netizen di Twitter yang memojokkan posisi dokter muda
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Meskipun sudah berjibaku, dan berjuang di lini depan menghadapi wabah Virus Corona (Covid-19), tenaga medis tetap tidak luput dari kritisi netizen.
dr. Tirta Mandiri Hudhi mengakui jengkel melihat rekan-rekannya yang berjuang mempertaruhkan nyawa menangani Covid-19, masih mendapat kritikan.
Pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC) , Selasa (24/3/2020) malam, dr. Tirta mengungkit soal peran dokter muda yang dikritisi oleh netizen.

• dr Tirta Frontal Kritik Jubir Menkes di Depan Fadjroel Rachman: Kita Kan Lagi Perang Pak, Tolong Lah
Awalnya dr. Tirta bercerita bagaimana Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan dr. Erlina Burhan, masih menangani pasien di usianya yang tidak lagi muda.
"Apakah dokter mudanya tidak ngapa-ngapain, ini lebih gila lagi," kata dr. Tirta.
dr. Tirta menjelaskan bagaiamana di media sosial muncul tudingan yang menuduh dokter muda tidak ikut serta menangani Covid-19 di Indonesia.
"Jadi kemarin di Twitter mengatakan bahwa dokter muda tidak ngapa-ngapain, itu pengin saya jitak kepalanya," ujarnya.
Mendengar hal tersebut, dr. Erlina akhirnya ikut bicara.
Ia bercerita bagaimana dokter-dokter muda aktif turun menangani pasien Covid-19.
"Dokter-dokter muda di kami, ada junior-junior saya berjibaku masuk ke ruang isolasi bergantian," kata dr. Erlina.
dr. Erlina juga menceritakan bagaimana ada curhatan dari orangtua seorang dokter muda yang menjelaskan bahwa anaknya tidak berani pulang ke rumah, karena khawatir akan menularkan keluarganya.
"Sudah berjibaku, sama juga memendam rasa rindu kepada orangtua," katanya.
dr. Erlina juga meluruskan soal kasus pasien yang disarankan untuk pulang.
Ia menegaskan apabila kondisi rumah sakit sudah penuh, dan dalam keadaan darurat, maka yang diprioritaskan untuk dirawat adalah pasien-pasien dengan kondisi kesehatan paling buruk, dan parah.
dr. Erlina mengakui masih banyak masyarakat yang salah paham terkait hal tersebut, dan menimbulkan persepsi negatif terhadap rumah sakit.