Virus Corona
Seberapa Efektif Masker Kain dan Hand Sanitizer Tangkal Virus Corona? Begini Penjelasan Dokter Tirta
Lantas, seberapa efektif barang-barang tersebut masker kain dan membuat hand sanitizer sendiri.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wabah Virus Corona membuat banyak orang khawatir.
Akibatnya masker dan hand sanitizer langka di pasaran karena dibutuhkan dalan mencegah Virus Corona.
Kelangkaan masker dan hand sanitizer membuat orang tak jarang terpaksa mengenakan masker kain dan membuat hand sanitizer sendiri.
• Cinta Laura Beri Pandangan soal Social Distancing: Bukan Berarti Harus Menyendiri di Rumah
Lantas, seberapa efektif barang-barang tersebut?
Hadir di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (24/3/2020), influencer sekaligus dokter, Tirta Mandiri Hudhi memberi penjelasan terkait masker kain.
Dokter Tirta mengakui bahwa pertanyaan tersebut sering muncul di tengah wabah seperti ini.
"Ini pertanyaan yang sering muncul di semua dokter di Indonesia, 'Kalau memang masker jarang ditemukan, bisa enggak dok saya pakai masker kain dan hand sanitizer buatan sendiri?'," ujar dokter Tirta.
Menurutnya, sabun adalah barang paling efektif untuk membersihkan tangan dari bakteri dan virus.
"Bapak-bapak, ibu-ibu dan sekalian terhormat yang paling bermanfaat itu adalah sabun cuci tangan," kata dia.
"Itu sudah direkomendasikan oleh WHO (World Health Organization), IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan teman-teman."
"Kalau memang tidak ada hand sanitizer, cucilah tangan pakai sabun," ungkapnya.
• 1 PDP yang Meninggal Dunia di RST dr Soedjono Kota Magelang Sabtu Lalu Dinyatakan Positif Corona
Ia melanjutkan, sabun yang bisa dipakai bukan hanya sabun cuci tangan.
"Sabun apa? Sabun kalau memang sabun ya sabun, jangan sabun colek juga, tetapi sabun cuci tangan, sabun cuci piring, sabun mandi enggak masalah," lanjutnya.
Dokter kelahiran Surakarta itu menyarankan untuk mencuci tangan dengan langkah yang telah dicontohkan WHO.
"Karena dengan cuci tangan melalui enam langkah yang sudah diajari melalui tutorial oleh WHO, IDI, bahkan Kemenkes, yang enam langkah selama 20 detik, kalau memang yang 20 detik itu kelamaan sambil nyanyi balonku ada lima itu yang biasa saya ajarkan ke temen-temen."