Terkini Daerah
Grafolog Deborah Temukan Tanda Ini di Buku Curhat Siswi SMP Pembunuh Bocah: Alarm bagi Orangtua
Grafolog Deborah Dewi melihat tanda-tanda pada tulisan siswi SMP yang bunuh bocah 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Grafolog Deborah Dewi melihat tanda-tanda pada tulisan siswi SMP yang bunuh bocah 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Menurut Deborah, bila orangtua menemukan tanda yang sama pada anak, sebaiknya sudah mulai waspada.
Deborah menyarankan jika menemukan tanda yang sama seperti siswi SMP tersebut, orangtua sebaiknya secepat mungkin berkonsultasi dengan psikolog anak.

• KPAI Retno Listyarti Yakin Aksi NF Membunuh Bocah Sesungguhnya Bisa Dihindari: Dia Cerdas Sebenarnya
Deborah Dewi menganalisis sejumlah gambar dan tulisan NF (15), siswi SMP yang bunuh bocah 5 tahun di Jakarta Pusat.
"Sebetulnya sinyal untuk dia butuh bantuan sudah terlihat," kata Deborah Dewi dikutip dari channel Youtube Talk Show TvOne.
Ada tiga indikasi yang ditemukan oleh Deborah.
Pertama yakni grafik dari tulisan tersebut yang selalu berubah.
"Selain dari gesture grafiknya, ketika dalam sebuah tulisan tangan setiap kali menulis arahnya selalu berubah secara ekstrem, selalu yah, tidak hanya sekali dua kali, " kata Deborah.
Selai itu, ukuran dan bentuk tulisan yang dibuat oleh NF selalu berubah-ubah.
"Kemudian ukuran dan bentuknya selalu berubah, ditambah ada sudut tajam yang tidak lazim muncul, " kata Deborah Dewi.
Deborah Dewi menjelaskan sudut tajam yang dimaksud sama sekali tidak pernah diajarkan dalam sistem pendidikan.
"Tidak diajarkan dalam sistem pendidikan manapun, contoh unsur segitiga dalam huruf T huruf Y, tidak ada satupun sistem pendidikan yang mengajarkan itu," katanya.
Deborah menekankan, bila tiga kombinasi tersebut muncul dari anak lain, maka orangtua wajib untuk waspada.
"Kalau ada tiga kombinasi, jadi jangan hanya dicomot satu yah, tiga kombinasi itu muncul selalu muncul ditambah dengan gambar."
"Ketika ada pengulangan berarti pola terbentuk, gambar yang dibuat didominasi mimik sedih."