Virus Corona
Sebut Pemerintah Prioritaskan Uang, Nihayatul Wafiroh Buka-bukaan soal Alokasi Dana Virus Corona
Anggota DPR F-PKB menyebutkan di tengah kepanikan Virus Corona, pemerintah masih memprioritaskan kepentingan ekonomi di atas penanganan Covid-19
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/3/2020), program tersebut memerlukan dana sebesar Rp 298,5 miliar.
"Insentif untuk wisatawan mancanegara ini pemerintah memberikan alokasi tambahan sebesar Rp 298,5 miliar," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Alokasi influencer sebesar Rp 72 miliar merupakan bagian dari program tersebut.
"Kemudian ada untuk anggaran promosi Rp 103 miliar dan juga untuk kegiatan turisme sebesar Rp 25 miliar dan (media relation) dan influencer sebanyak Rp 72 miliar," ucap Airlangga.
Menanggapi ramainya publik akibat alokasi dana influencer, Metneri Pariwisata Wishnutama menyebut dana sebesar Rp 72 miliar tidak hanya diperuntukkan untuk influencer.
"Ini yang Rp 72 miliar itu bukan untuk influencer saja, ada banyak komponen promosi," kata Wishnutama di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
"Jadi Rp 72 Miliar itu untuk promosi, fame trip, untuk pengenalan destinasi wisata. Salah satunya influencer," sambungnya.
Curiga Bali Banyak Virus Corona
Pada segmen sebelumnya, Nihayatul menyatakan dirinya yakin pemerintah menutupi data soal penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.
Asumsinya berlandaskan dari pengamatannya soal buruknya cara pemerintah mengecek kesehatan orang-orang yang keluar masuk di bandara.
Kasus lain yang menjadi alasan dirinya yakin pemerintah menutupi isu Virus Corona adalah, adanya Warga Negara New Zealand atau Selandia Baru yang terjangkit Covid-19 setelah berada di Bali.

• Potong Ucapan Moeldoko, Najwa Shihab Kritik Penanganan Corona: Memangnya Virus Paham Garis Polisi?
Dikutip dari video YouTube Najwa Shihab, Rabu (4/3/2020), awalnya Nihayatul menyatakan dirinya pernah mengungkapkan dugaan adanya pentupan data oleh pemerintah di beberapa media.
"Kemarin, di Senin pagi saya baru mengelurkan statement di beberapa media bahwa jangan ada penutupan data," kata Nihayatul di acara Mata Najwa, Rabu (4/3/2020).
"Saya yakin kok dari kemarin-kemarin sudah ada yang namanya Corona di Indonesia," lanjutnya.
Nihayatul lanjut menyebutkan dasar dirinya yakin bahwa pemerintah memang sengaja menyembunyikan informasi soal Virus Corona dari publik.