Breaking News:

Virus Corona

Sebut Ada Miskomunikasi soal Observasi WNI, Bupati Natuna Abdul Hamid: Pemberitahuan lewat Whatsapp

Bupati Natuna, Kepulauan Riau, Abdul Hamid Rizal, menyebutkan dirinya tidak mendapatkan surat resmi dari pemerintah daerah.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Istimewa/Tribunnews.com
Lokasi observasi WNI yang baru tiba dari Wuhan, China, di Natuna, Kepulauan Riau. 

TRIBUNWOW.COM - Bupati Natuna, Kepulauan Riau, Abdul Hamid Rizal, menyebutkan dirinya tidak mendapatkan surat resmi dari pemerintah daerah.

Hamid mempertanyakan prosedur yang tidak terkoordinasi tersebut terkait wilayahnya yang digunakan sebagai lokasi observasi warga negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari Wuhan, China.

Seperti diketahui, lebih dari 200 WNI tersebut diwajibkan menjalani observasi selama 14 hari di lokasi yang telah ditetapkan, yakni di Natuna.

WNI di Singapura Positif Virus Corona, Tertular dari Kontak Langsung Orang yang Sudah Terpapar

 

 

Muncul Kritik Tentang Penyemprotan WNI yang Tiba di Indonesia, Kemenkes Berikan Keterangan

Pasalnya, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China diketahui sedang mengalami wabah penyakit yang disebabkan Virus Corona.

Karena sifatnya yang menular, maka WNI yang baru pulang itu harus menjalani observasi sesuai masa inkubasi virus dalam tubuh, yakni selama 14 hari.

Dilansir TribunWow.com, Hamid merasa ada miskomunikasi dengan pemerintah pusat terkait penempatan WNI di wilayahnya.

"Betul (miskoordinasi). Betul memang itu," kata Hamid, dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/2/2020).

Menurut Hamid, Pemerintah Daerah Natuna baru saja menerima informasi tentang lokasi observasi tepat satu hari sebelum evakuasi dilakukan pada Minggu (2/2/2020).

Hamid mengaku tidak mendapatkan surat resmi dari pemerintah daerah.

Ia hanya mendapat pemberitahuan dari Sekretaris Daerah melalui pesan singkat dalam aplikasi Whatsapp.

Rapat bahkan dilakukan secara singkat.

"Jadi enggak ada surat, saya diberitahu saja, rapat di bandara Sekda-nya, terus beliau WA (Whatsapp) saya," jelas Hamid.

Meskipun demikian, pemerintah pusat telah menjelaskan kondisi darurat membuat protokol tidak dapat berjalan semestinya.

Hamid menyebutkan dirinya sudah mendapat penjelasan dari pemerintah pusat bahwa saat ini adalah kondisi mendesak.

"Itulah tadi disampaikan oleh Pak Menteri ini dalam keadaan yang begitu mendesak, begitu mendadak, sehingga informasi itu terlambat disampaikan kepada, baik itu kepada pemda maupun kepada masyarakat," kata Hamid.

Tiga WNI Tak Penuhi Syarat Sehat untuk Pulang dari Wuhan, Dubes RI Tegaskan akan Tetap Lindungi

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
NatunaAbdul Hamid RizalWhatsAppCorona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved