Virus Corona
Observasi WNI dari Wuhan Dilakukan di Natuna, Kemenkes: Kita Harus Perlakukan seperti Orang Sehat
Kemenkes menetapkan WNI yang baru tiba dari Wuhan, China harus menjalani masa observasi.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Achmad kemudian menjelaskan ada hal yang harus diperhatikan selain kondisi kesehatan fisik para WNI.
"Ada satu hal yang penting dibandingkan virusnya sendiri," kata Achmad.
"Ini ada faktor psikologis yang mereka juga akan merasa tertekan karena mereka khawatir selama ini menjadi beban pemikiran keluarga," jelasnya.
• Muncul Kritik Tentang Penyemprotan WNI yang Tiba di Indonesia, Kemenkes Berikan Keterangan
Ia menyebutkan hal tersebut dapat berdampak pada kondisi psikologis.
"Ini 'kan membuat mereka menjadi semakin enggak nyaman, ini hal-hal yang secara psikologis harus kita perhatikan," katanya.
Menurut Achmad, tim akan berupaya agar para WNI yang baru tiba di Tanah Air dapat berkomunikasi kembali dengan keluarga mereka.
"Besok ini sudah mulai kita carikan kartu GSM agar mereka dapat berkomunikasi, lah, dengan keluarganya dan mereka bisa mengekspresikan bagaimana perasaannya dengan lebih enak lagi," terang Achmad.
Selain itu, Achmad berpendapat tingkat stres yang dialami seseorang pasti akan berpengaruh ke daya tahan tubuh.
"Ini dialami dua arah, ya. Satu sisi oleh orang tuanya yang sampai saat ini mendengar anaknya sudah sampai Indonesia tetapi tidak bisa dihubungi," kata Achmad.
"Ini juga jadi permasalahan buat anaknya, saya sudah di Indonesia tetapi enggak bisa menghubungi," tambahnya.
Achmad menjelaskan tim yang menangani observasi di Natuna terdiri dari ahli dari berbagai bidang kesehatan.
"Sementara di Natuna sudah kita siapkan tenaga pendukung kesehatan yang lainnya, ada dokter, ada sanitarian, ada (ahli) gizi, ada psikolog, dan lain sebagainya," jelas Achmad.
"Totalnya, ditambah mereka, 82 orang," lanjutnya.
Tim medis tersebut adalah gabungan yang terdiri dari tenaga medis sipil dan militer. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)