Breaking News:

Virus Corona

Observasi WNI dari Wuhan Dilakukan di Natuna, Kemenkes: Kita Harus Perlakukan seperti Orang Sehat

Kemenkes menetapkan WNI yang baru tiba dari Wuhan, China harus menjalani masa observasi.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Capture Youtube KompasTV
Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes, Achmad Yurianto, menyebut aspek psikologis juga akan masuk program observasi WNI yang baru tiba dari Wuhan, Minggu (2/2/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan warga negara Indonesia (WNI) yang baru tiba dari Wuhan, China harus menjalani masa observasi.

Hal itu disampaikan melalui Achmad Yurianto selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P).

Dilansir TribunWow.com, Achmad menegaskan para WNI yang baru tiba dari lokasi penyebaran Virus Corona itu harus diperlakukan seperti orang sehat.

 

Sebut Observasi WNI dari Wuhan Mencakup Aspek Psikologis, Kemenkes: Ada Rasa Tertekan dan Khawatir

"Yang pertama kita harus memperlakukan mereka sebagai orang sehat 'kan," kata Achmad Yurianto, dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di KompasTV, Minggu (2/2/2020).

Achmad menyebutkan para WNI tersebut dibebaskan melakukan apapun selama masih berada di lokasi observasi di Natuna, Kepulauan Riau.

"Yang kedua mereka bukan tahanan 'kan, jadi mereka bebas melakukan apapun pada tempat yang sudah kita tetapkan batasannya," jelas Achmad.

Ia menjelaskan perjalanan dari China kembali ke Tanah Air cukup menguras tenaga 285 orang WNI, terdiri dari 238 WNI di Wuhan, 42 tim penjemput, dan 5 orang tim aju.

"Tadi kita lihat, memang kita maklumi perjalanan mereka memang cukup panjang dan melelahkan," terangnya.

"Sehingga begitu datang sampai dengan sore, sebagian besar dari mereka tidur, istirahat," lanjut Achmad.

Seusai istirahat, para WNI yang baru dipulangkan itu tampak lebih ceria dan bersemangat.

Achmad menerangkan observasi dilakukan selama 14 hari sesuai kemungkinan masa inkubasi Virus Corona dalam tubuh.

"Artinya sejak masuknya virus ke dalam tubuh sampai munculnya gejala, itu kita bisa hitung antara satu sampai dengan 14 hari," paparnya.

Apabila dalam masa observasi tersebut tidak ditemukan gejala Virus Corona, maka para WNI itu dapat dinyatakan sehat.

Menurut Achmad, pengamatan akan dilakukan secara intensif selama 14 hari itu.

Hal itu dilakukan karena gejala dapat muncul pada hari yang berbeda selama masa inkubasi, tergantung daya tahan tubuh masing-masing.

Keluarga WNI Belum Dapat Bertemu setelah Pulang dari Wuhan, Orangtua Sampaikan Pesan Ini

"Yang pasti kita akan melihat apakah gejala yang muncul ini sejalan dengan gejala dari influenza yang disebabkan Corona," kata Achmad.

"Kalau memang ke arah sana, maka yang kedua kita meyakini mereka berasal dari Wuhan, daerah yang terpapar," lanjutnya.

Jika terbukti menderita penyakit yang disebabkan Virus Corona, WNI tersebut akan diisolasi untuk dirawat secara intensif.

"Protokol selanjutnya kita harus melakukan pemeriksaan terhadap spesimen dia apakah positif mengandung virus atau tidak," jelas Achmad.

Selama masa observasi, akan dilakukan pengecekan suhu tubuh setiap hari.

Lihat videonya mulai dari menit 1:00:

Pemeriksaan Psikologis

Selain itu, Achmad menyatakan observasi warga negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari Wuhan, China akan meliputi aspek psikologis mereka.

 Pemerintah China Selesai Bangun RS Darurat Virus Corona dalam 10 Hari, Mulai Terima Pasien Hari Ini

Dilansir TribunWow.com, awalnya Achmad menegaskan tim Kemenkes akan terus mendampingi WNI yang sedang menjalani masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau.

"Kita tidak akan membuat jarak dengan mereka, kita akan bersama-sama dengan mereka," kata Achmad, dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di KompasTV, Minggu (2/2/2020).

"Kita tidak hanya melihat mereka sebagai suatu sosok tubuh, kita berkomunikasi untuk kemudian mencoba menggali apa, sih, yang mereka butuhkan," lanjutnya.

Achmad menyampaikan para WNI yang pulang tersebut belum dapat menghubungi keluarga mereka di rumah masing-masing.

Hal itu disebabkan mereka belum memiliki kartu SIM Indonesia.

"Beberapa hal juga kita dapatkan, di antaranya hampir mereka semua tidak bisa berkomunikasi dengan keluarganya karena ternyata tidak punya GSM Indonesia, karena mereka belum sempat beli," jelasnya.

Achmad kemudian menjelaskan ada hal yang harus diperhatikan selain kondisi kesehatan fisik para WNI.

"Ada satu hal yang penting dibandingkan virusnya sendiri," kata Achmad.

"Ini ada faktor psikologis yang mereka juga akan merasa tertekan karena mereka khawatir selama ini menjadi beban pemikiran keluarga," jelasnya.

 Muncul Kritik Tentang Penyemprotan WNI yang Tiba di Indonesia, Kemenkes Berikan Keterangan

Ia menyebutkan hal tersebut dapat berdampak pada kondisi psikologis.

"Ini 'kan membuat mereka menjadi semakin enggak nyaman, ini hal-hal yang secara psikologis harus kita perhatikan," katanya.

Menurut Achmad, tim akan berupaya agar para WNI yang baru tiba di Tanah Air dapat berkomunikasi kembali dengan keluarga mereka.

"Besok ini sudah mulai kita carikan kartu GSM agar mereka dapat berkomunikasi, lah, dengan keluarganya dan mereka bisa mengekspresikan bagaimana perasaannya dengan lebih enak lagi," terang Achmad.

Selain itu, Achmad berpendapat tingkat stres yang dialami seseorang pasti akan berpengaruh ke daya tahan tubuh.

"Ini dialami dua arah, ya. Satu sisi oleh orang tuanya yang sampai saat ini mendengar anaknya sudah sampai Indonesia tetapi tidak bisa dihubungi," kata Achmad.

"Ini juga jadi permasalahan buat anaknya, saya sudah di Indonesia tetapi enggak bisa menghubungi," tambahnya.

Achmad menjelaskan tim yang menangani observasi di Natuna terdiri dari ahli dari berbagai bidang kesehatan.

"Sementara di Natuna sudah kita siapkan tenaga pendukung kesehatan yang lainnya, ada dokter, ada sanitarian, ada (ahli) gizi, ada psikolog, dan lain sebagainya," jelas Achmad.

"Totalnya, ditambah mereka, 82 orang," lanjutnya.

Tim medis tersebut adalah gabungan yang terdiri dari tenaga medis sipil dan militer. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

 
Sumber: Kompas TV
Tags:
Warga Negara Indonesia (WNI)Virus CoronaNatuna
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved