Virus Corona
Mahasiswa Indonesia Ungkap Kondisi Terkini WNI di Wuhan, Sebut Kota Mati dan Situasi Menyeramkan
Mahasiswa Indonesia yang kuliah di Wuhan, China bernama Eros Shidqy Putra memaparkan kondisi terkini semasa mewabahnya Virus Corona.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
"Sebenarnya kalau kita mau ke toko, bisa, tapi toko yang jual makanan itu hanya buka disaat-saat tertentu, tidak setiap saat," jelasnya.
"Dan tidak semua makanan pokok yang kita butuhkan itu ada. Misalnya beras, sayur, kebanyakan mungkin hanya menjual camilan," tambah Eros.
Situasi Menyeramkan
Eros juga memaparkan kondisi Kota Wuhan yang masih sepi, bahkan seperti kota mati.
"Kondisi di sana bisa dibilang agak mencekam karena kota sepi, tidak boleh ada yang lewat, transportasi publik dibekukan," paparnya.
"Jadi seperti kota mati dan sering ada ambulans yang lalu-lalang. Mungkin itu untuk membawa orang yang sudah kena virusnya," lanjut Eros.
"Jadi memang seram, sih," tambahnya.
• Ahli Kesehatan Hong Kong Sebut Perkiraan Kasar Ada 44 Ribu Kasus Virus Corona di Wuhan
Karena kondisi tersebut, mahasiswa Indonesia diimbau untuk tetap berada di kamar dan tidak berkumpul dalam keramaian.
Menurut Eros, jumlah mahasiswa Indonesia di Kota Wuhan adalah 102, sedangkan total mahasiwa Indonesia di Provinsi Hubei adalah 244.
Eros menjelaskan Wuhan sebagai ibu kota Provinsi Hubei adalah titik awal penyebaran virus.
Untuk mencegah penyebaran virus, kota tersebut diisolasi dan perjalanan antarkota dilarang.
Setelah epidemi Virus Corona mulai merebak, isolasi yang diberlakukan meliputi seluruh Provinsi Hubei.
"Jadi di Kota Wuhan ada sekira 11 juta penduduk, di Provinsi Hubei itu ada 60 juta orang. Jadi 60 juta orang itu tidak boleh keluar dari sana," jelas Eros.
• Virus Corona Diduga dari Kuliner Ekstrem, Warga Tomohon Tak Khawatir: Yang Penting Jaga Kebersihan
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)