Komisioner KPU Terjaring OTT KPK
Sebut Nama Megawati dalam Kasus Harun Masiku, Donal Fariz Didebat Politisi PDIP hingga Saling Tunjuk
Perdebatan sengit terjadi antara Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz, dengan Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Perdebatan sengit terjadi antara Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz, dengan Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo.
Dilansir TribunWow.com, keduanya memperdebatkan soal suap pergantian antar waktu (PAW) DPR RI 2019-2020 yang menyeret nama caleg PDIP, Harun Masiku.
Perdebatan keduanya bermula ketika Donal Fariz menyinggung soal upaya PDIP memenangkan Harun Masiku dengan menyingkirkan caleg pemenang Pilkada, Riezky Aprilia.
Keduanya bahkan saling tunjuk saat perdebatan berlangsung.
• Diperiksa KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Dicecar 24 Pertanyaan
• Yasonna Laoly Dilaporkan ke KPK, Politikus PDIP Deddy Sitorus Membela: Di Luar Jam Kerja Menkumham
Hal itu disampaikan melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Kamis (23/1/2020).
Mulanya, Donal Fariz menyoroti awal mula terjadinya suap PAW oleh Harun Masiku.
Menurutnya, kala itu PDIP berusaha menggantikan Riezky Aprilia yang juga menggantikan caleg PDIP lainnya yang telah meninggal dunia, Nazarudin Keimas.
"Jangan lupa proses ini diawali dengan proses upaya untuk melakukan pergantian anta waktu terhadap saudari Riezky Aprilia, anggota DPR RI yang sudah dilantik," ucap Donal.
"Proses yang kemudian menggantikan Nazarudin Kiemas almarhum."
Belum selesai Donal menjelaskan pernyataannya, Andreas Hugo langsung menyahut.
Andreas Hugo mengklaim proses PAW sudah dilakukan jauh hari sebelum Riezky Aprilia ditetapkan sebagai anggota DPR RI.
"Sebenarnya bukan proses pergantian antar waktu, sebenarnya proses pergantian pada saat penetapan," sahut Andreas.
"Dan itu sudah dilakukan jauh hari sebelumnya. Dalam proses ini mulai dari bulan Juni."

• Ketua KPK Firli Bahuri Disindir Abraham Samad setelah Hadiri Jamuan Makan di Kantor Gubernur Sulsel
Namun, pernyataan Andreas Hugo itu dinilai Donal Fariz justru memperkuat adanya konflik kepentingan di PDIP.
"Justru itu yang menunjukkan bahwa intensi itu ada di partai untuk mengganti," kata Donal.