Banjir di Jakarta
Soal Tuntutan Korban Banjir, Pegiat Medsos Sebut Anies Baswedan Tak Kerja Maksimal, Ini Alasannya
Pegiat Media Sosial, Rudi S Kamri mendukung keputusan korban banjir DKI Jakarta menuntut Anies Baswedan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
"Yang pertama adalah, selama dua tahun beliau memerintah Jakarta tidak ada rekayasa sungai seperti yang dilakukan gubernur terdahulu," ujar Rudi.
"Dari 33 kilometer Sungai Ciliwung normalisasi selama dua tahun tidak ada satu senti pun yang dikerjakan."
Hal lain yang ia soroti yakni keberadaan pompa air yang tak bekerja maksimal saat banjir melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Yang kedua, pompa, diakui sendiri oleh gubernur bahwa tidak bekerja secara maksimal waktu itu," kata Rudi.
Lantas, Rudi menyinggung soal peringatan dini banjir di DKI Jakarta.
Ia menyebut, di era Anies Baswedan peringatan dini banjir juga tak dijalankan secara maksimal.
"Yang ketiga, indikatornya early warning system tidak bekerja dengan baik," bebernya.
Karena itu, Rudi mengaku mendukung korban banjir DKI Jakarta menuntut Anies Baswedan.
Ia juga menyinggung nama Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta, Azas Tigor Nainggolan yang kala itu juga hadir dalam acara tersebut.
"Jadi artinya saya pribadi mendukung sepenuhnya, ini fokus pada hukum yang dilakukan oleh Bang Tigor sah-sah saja sebagai warga negara," kata dia.
Simak video berikut ini menit 20.45:
Toa Banjir Anies Baswedan Tuai Kritikan
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau warganya menggunakan toa untuk mengumumkan peringatan dini banjir.
Hal itu pun menuai kritikan, satu di antaranya dari Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta, Azas Tigor Nainggolan.
Pada kesempatan itu, Azas Tigor Nainggolan menganggap kebijakan Anies Baswedan itu sudah sangat ketinggalan zaman.