Iran Vs Amerika Serikat
Warga Iran Terbelah 2 karena Kasus Pesawat Ukraina, Pengamat Timur Tengah Singgung soal Revolusi
Pengamat Timur Tengah jelaskan kemungkinan Iran alami revolusi akibat protes yang terjadi karena pemerintah berbohong soal tragedi pesawat Ukraina
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Anan mengatakan apabila tidak ada campur tangan dari negara lain, stabilitas negara Iran akan bergantung kepada politisi-politisi yang kontra dengan pemerintah.
"Pertama ditentukan sejauh mana politisi Iran yang anti kepada Ayatollah Khamenei, yang mereka katakan ini adalah diktator, ini adalah pendusta, memanfaatkan peluang itu," paparnya.
• Iran Akui Tembak Pesawat Ukraina, Tuai Aksi Protes di Teheran Tuntut Ayatollah Ali Khamenei Turun
Kendati demikian, Anan mengatakan Iran masih mampu bertahan mengamankan kondisi keamanan negara mereka.
"Tapi saya pikir dengan kondisi politik Iran yang agak berbeda dari negara-negara luar," terang Anan.
"Saya kira Ayatollah Khamenei dan presiden Iran Hassan Rouhani, mereka masih bisa mengatasi masalah ini."
Anan juga mengatakan kemungkinan Iran mengalami revolusi karena protes tersebut sangat kecil.
"Sangat-sangat jauh karena pengaruh politik, dan tatanan politik yang berbeda yang tidak bisa disamakan dengan sistem politik," lanjut Anan.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-2.38:
Pengakuan Iran Salah Tembak
Pengakuan Iran menembak jatuh pesawat komersil Ukraina menuai protes dari seluruh pihak dari berbagai belahan dunia.
Tragedi tersebut menewaskan seluruh penumpang pesawat yang berjumlah 176 jiwa.
Dikutip TribunWow.com dari aljazeera.com, Minggu (12/1/2020), pengakuan tersebut memicu rekasi keras dari warga Iran.
• Soal Pengakuan Iran Tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina, Mantan Kabais Beri Pujian: Gentleman
• Pakar Hukum Analisa Motif Iran Salah Tembak Pesawat Ukraina: Mereka Sangat Khawatir
Sekelompok warga Iran turun ke jalan memprotes pimpinan Iran, Ayatollah Ali Khameini dan beberapa petinggi pemerintah Iran lainnya untuk turun dari kekuasaannya.
"Mundur-mundur, Khameini," ucap sekelompok orang yang sedang melakukan protes di Ibu Kota Iran, Teheran.
Mereka menuntut pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut agar turun dari jabatan mereka.