Breaking News:

Iran Vs Amerika Serikat

Mantan Intelijen Indonesia Jelaskan Alasan Iran Salah Tembak Pesawat Ukraina: Bukan Pertama Kali

Mantan Intel Indonesia mengatakan sangat mungkin terjadi kesalahan yang dibuat oleh Iran bukan kali pertama terjadi di dunia internasional

Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube Talk Show tvOne
Mantan Intel Indonesia mengatakan sangat mungkin terjadi kesalahan yang dibuat oleh Iran bukan kali pertama terjadi di dunia internasional 

Morrison juga akan memimpin rapat dengan tim keamanan nasional mengenai hal tersebut.

Misi bantuan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Irak menanggapi peristiwa ini dengan meminta Irak menahan diri agar tidak menimbulkan musuh di dunia internasional.

Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Yves Le Drian, turut mengecam serangan misil Iran.

Ia menegaskan bahwa AS dan anggota koalisi lainnya harus memerangi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) sembari tetap menghormati kedaulatan Irak.

 Geram Daerahnya Jadi Medan Perang, Irak Tuduh Serangan Misil Iran sebagai Pelanggaran Kedaulatan

Tanggapan Nato

Dikutip dari Aljazeera.com, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization atau NATO), Jens Stoltenberg, mengecam serangan Iran dan meminta Iran tidak mengulangi tindakan kekerasan lainnya.

Menurut laporan Nato, tidak ada korban pasukan yang sedang menjalani pelatihan di Irak karena sebelumnya telah diimbau untuk memindahkan pasukan setelah kematian Soleimani.

Tanggapan juga muncul dari Dewan Pengungsi Norwegia (Norwegian Refugee Council atau NRC) yang selama ini mengurus pengungsi dari Timur Tengah.

Menurut NRC, pengiriman bantuan ke wilayah Timur Tengah akan terdampak akibat konflik AS-Iran ini.

"Jutaan orang di Timur Tengah membutuhkan bantuan kemanusiaan. Sebagian besar dari mereka terlantar akibat konflik," kata Jan Egeland, Sekretaris Jenderal NRC.

"Konfrontasi lain antara kekuatan luar dan dalam negeri akan memutuskan bantuan terhadap orang-orang yang hidupnya hampir hancur," lanjutnya.

"Sebanyak 24 juta warga Yaman dan 12 juta warga Syrian kehilangan rumah mereka akibat perang, dan sangat rentan terdampak terhadap meningkatnya konflik, kesepakatan, atau larangan terhadap tindakan apapun," kata Egeland.

 Serang Pangkalan Militer Amerika Serikat, Kemungkinan Iran Sengaja Menghindari Korban

Pengalihan Rute Pesawat

Sejumlah maskapai internasional termasuk Air France, Dutch KLM, dan German Lufthansa menghindari wilayah udara di sekitar Iran dan Iraq.

Diketahui, wilayah tersebut sangat penting bagi rute perjalanan antara Eropa dengan Asia.

Meskipun demikian, sejumlah maskapai memilih menghindari wilayah tersebut karena khawatir akan konflik yang sedang terjadi.

Maskapai lain seperti Polish LOT, Malaysia Airlines, Singapore Airlines, Swiss International Airlines, dan Qantas juga telah mengalihkan rute mereka.

Setelah serangan misil diluncurkan, Badan Pengawas Penerbangan Sipil AS melarang penerbangan AS terbang di sekitar Irak Iran, dan Teluk Persia.

Badan Transportasi Udara Federal milik Russia menyarankan agar pesawatnya menghindari wilayah udara sekitar Iran, Irak, Teluk Persia, dan Teluk Oman.

 Setelah Serang Pakai Puluhan Rudal, Presiden Iran Hassan Rouhani Sebut akan Usir AS dari Wilayahnya

(TribunWow.com/Anung Malik/Brigitta Winasis)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Iran Vs Amerika SerikatAmerika SerikatIranUkraina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved