Iran Vs Amerika Serikat
Harga Minyak Dunia Naik Pasca-Serangan Iran ke AS, Luhut Pandjaitan: Jangan Terlalu Heboh
Luhut Pandjaitan menyebut ketegangan Iran-Amerika Serikat tidak perlu dianggap sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengakui eskalasi ketegangan yang terus meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan Iran memang akan berdampak pada Indonesia.
Ia tidak memungkiri bahwa peristiwa ini akan berdampak negatif pada harga minyak dunia dan berimbas pada harga bahan bakar minyak (BBM) di tanah air.
"Kita lihat saja (perkembangannya), iya pasti naik (harga minyak)," ujar Luhut, saat ditemui di kantornya, Kompleks Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2020).
• Donald Trump Beri Sinyal Ajakan Damai setelah Pangkalan Militer AS Dirudal Iran
Namun demikian, menurutnya, hal ini tidak perlu dianggap sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan.
Karena situasi politik yang akan berdampak pada ekonomi seperti itu memang kerap terjadi.
"Enggak apa-apa, mereka itu hidup kan ada naik turun, jangan terlalu heboh," kata Luhut.
Perlu diketahui, eskalasi ketegangan antara AS-Iran meningkat pasca AS melakukan serangan drone ke wilayah Irak.
Tepatnya di luar Bandara Internasional Baghdad yang menewaskan Jenderal pasukan elite 'Quds' Iran Qassem Soleimani pada Jumat lalu.
Peristiwa ini pun membuat Iran berduka dan marah, negara ini bersumpah akan melakukan balas dendam ke AS.
Kemudian pada Rabu dini hari waktu Iran, Iran pun akhirnya meluncurkan rudal balistiknya yang menargetkan dua pangkalas AS di Irak sebagai tanda ancaman kepada AS.
Diserang, Presiden AS Donald Trump akhirnya menyerukan bahwa AS pun akan melakukan serangan balasan terhadap negara Timur Tengah tersebut.
Reaksi Para Pemimpin Eropa
Para pemimpin Eropa merasa lega setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengindahkan permintaan publik dunia untuk tidak meneruskan konfliknya dengan Iran.
Trump juga diketahui menyatakan untuk tidak menanggapi serangan rudal Iran terhadap dua pangkalan udara AS di Irak secara militer.
Dikutip dari TheGuardian.com, Rabu (9/1/2020) waktu Amerika Serikat, para pemimpin Eropa mendesak agar jeda untuk memungkinkan de-eskalasi antara AS dan Iran bisa kembali dimulai melalui sebuah dialog atau pembicaraan.