Banjir di Jakarta
Sutiyoso Nilai Anies Baswedan Alami Nasib 'Apes' atas Bencana Banjir: Ini Mbahnya Parah kalau Ini
Sutiyoso menilai Gubernur Ibu Kota sekaran, yakni Anies Baswedan mendapat nasib kurang baik atas bencana banjir yang melanda pada awal 2020.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta pada 1997-2007, Sutiyoso menilai Gubernur Ibu Kota sekarang, yakni Anies Baswedan mendapat nasib kurang baik atau apes atas bencana banjir yang melanda pada awal 2020.
Mulanya presenter bertanya pada Sutiyoso apakah pernah menemukan perbedaan pendapat dengan pemerintah pusat dalam penanganan banjir.
Sutiyoso justru menjawab dirinya sudah biasa mendapat kritikan.
• Ditanya Adakah Rasa Gengsi Anies Baswedan Lanjutkan Program Ahok Atasi Banjir, Sutiyoso Beri Imbauan
Apalagi ia telah memimpin DKI Jakarta selama 10 tahun.
"Kamu bisa ngebayangin enggak dua tahun saja dikerjain kayak gitu, apalagi 10 tahun udah kenyang aku diomelin orang," ujar Sutiyoso.
Sutiyoso menilai bencana banjir merupakan siklus lima tahunan, seperti saat 2002 dan 2007.
"Sebenarnya kan ini siklus lima tahunan, masa akhir jabatan kan tadinya 2002 aku kena banjir."
"Tapi yang paling parah itu adalah 2007 mau akhir jabatan saya kan itu parah sekali," ujarnya.
Namun, Sutiyoso mengatakan bahwa kebetulan Anies Baswedan mengalami bencana banjir sangat parah pada tahun ini.
"Tetapi itu dasar nasibnya Anies, ini mbah (kakek)-nya parah kalau ini," ungkap Sutiyoso.
Saking parahnya cuaca ekstrem, Sutiyoso mengatakan dirinya tak pernah mengalami apa yang dialami Anies.
"Ini terlalu ekstrem, dulu tuh saya enggak ada sampai mobil hanyut kayak yang saya lihat itu. Itu udah luar biasa gitu loh," kata dia.
• Rugi Ratusan Juta akibat Terkena Banjir, Rian DMasiv Berencana Pindah Rumah: Berlumpurkan

Akibatnya, Sutiyoso kini meminta agar semua pihak berhenti saling menyalahkan soal bencana banjir yang melanda.
"Jadi kondisi seperti itu sudahlah hentikan ngomel, hentikan salah nyalahin. Fokus menangani bagaimana akibat banjir," ungkapnya.
Apalagi, banjir bukan hanya terjadi di Jakarta melainkan banyak wilayah lainnya termasuk luar negeri.