Breaking News:

Terkini Nasional

Prabowo Ingin Damai Soal Kapal Asing Masuk Natuna, Dedi Mulyadi: Kami Dambakan Kegarangan Bapak

PKS mengkritik sikap Prabowo yang ingin mengambil jalan damai terkait kapal asing masuk ke Laut Natuna.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Tribunnews.com
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 

"Kalau perlindungan keamanan, tak ada kompromi. Sikap tegas. Karena itu kedaulatan negara," tegasnya.

Ia kemudian memberikan contoh dengan kehidupan bertetangga yang saling mengusik.

"Kita punya rumah dengan kekayaan televisi, uang, dan emas. Kemudian kita punya sahabat atau tetangga dan ia kerjanya ambil uang kita tanpa izin. Apakah kita sebagai kepala keluarga lantas ngobrol gini, ya sudah nggak apa-apa, nanti kita bicarakan dulu, kan itu sahabat papah. Mungkin nggak? Nah, itu saja," katanya.

Menurut Dedi, lebih baik Indonesia menjadi miskin daripada harga dirinya terinjak.

"Lebih baik kita miskin daripada harga diri terinjak," kata Dedi.

Detik-detik KRI Tjiptadi-381 Usir Kapal China yang Masuk ke Perairan Natuna, Lihat Videonya

PKS: Prabowo Jangan Santai Saja

Dikutip dari Kompas.com, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritik sikap Prabowo yang ingin mengambil jalan damai.

Menurut Juru Bicara PKS Muhammad Kholid, Prabowo seharusnya tidak bersikap enteng dan lembek.

"Pak Prabowo sebagai Menhan tidak boleh anggap isu kedaulatan sebagai isu yang enteng. Santai. Sikapnya harus tegas dan punya wibawa. Kalau lembek, santai-santai, bangsa ini akan semakin direndahkan oleh bangsa lain karena tidak punya keberanian dalam bersikap," disampaikan Kholid dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/1/2020).

"Jika sudah menyangkut kedaulatan negara, pemerintah harus bersikap keras dan tegas. Tidak boleh lembek meskipun kepada negara sahabat seperti Tiongkok," lanjutnya.

PKS mendukung sikap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang memprotes klaim China atas wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di perairan Natuna.

Sebelumnya, Kemenlu telah mengirimkan nota protes melalui Duta Besar China yang kemudian diteruskan ke Beijing.

Kholid mengatakan Indonesia mendasarkan protesnya pada aturan UNCLOS 1982 dan keputusan pengadilan arbitrase PBB terkait klaim negara-negara di Laut China Selatan.

Dedi juga meminta Presiden Joko Widodo mengambil sikap terkait masalah ini.

"Presiden Jokowi harus bersikap jelas dan tegas. Tiongkok sebagai bagian komunitas internasional harus menghormati norma dan hukum internasional yang sudah menjadi kesepakatan bersama bangsa-bangsa di dunia," kata Dedi.

Terkait Kapal Asing Masuki Perairan Natuna, Dahnil Anzar Sebut Prabowo Ingin Cara Damai Saja

(TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Sumber: Kompas.com
Tags:
Prabowo SubiantoNatunaDedi Mulyadi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved