Breaking News:

Banjir di Jakarta

Pemukiman di Bantaran Kali Dianggap Penyebab Banjir, Pengamat: Tanggung Jawab DKI Jakarta

Menurut pengamat, pembebasan lahan harus dilakukan agar normalisasi dapat dijalankan.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Warta Kota/Alex Suban
Warga melintas di Jalan Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang terendam banjir, Rabu (1/1/2020). Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi dan luapan Sungai Krukut. Akibat banjir tersebut akses dari Pejompongan ke Jalan Jenderal Sudirman terputus. 

Pembebasan lahan di sekitar bantaran sungai perlu dilakukan agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dapat melakukan konstruksi.

"Begitu sudah dibebaskan, baru masuk Kementerian PUPR yang akan melakukan konstruksi penataan bantaran kali," jelasnya.

Menurut Nirwono, pembebasan lahan adalah kunci dari normalisasi sungai.

"Pelebaran sungai tidak akan jalan, artinya kapasitas sungai juga tidak akan maksimal. Banjir yang terjadi hari ini menunjukkan banyak sekali sungai yang menyempit, kapasitasnya melebihi dari kapasitas yang ada sekarang," lanjut Nirwono.

Lihat videonya mulai menit 7:17

Soroti Parahnya Dampak Banjir, Hotman Paris Ingatkan Jokowi: Cepat Bertindak, Keluarkan Perpu

Konsep Eco-Hidrologi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat mengatakan banjir di Jakarta akan tetap saja terjadi karena adanya kiriman air dari selatan, seperti daerah Bogor dan sekitarnya.

Menurut Nirwono, pemahaman tersebut kurang lengkap.

"Ini titik penjelasan yang terputus. Yang ideal adalah eco-hidrologi. Maksudnya apabila hujan lebat ada di Puncak, Bogor, maka yang ideal adalah begitu air turun ke daratan akan diserap oleh hutan konservasi yang ada di Puncak, Bogor," jelasnya.

Air hujan tersebut kemudian harus ditampung ke sejumlah danau yang ada di sekitar Jabodetabek.

"Begitu masuk ke kali, harus ditampung ke situ, danau, embung, dan waduk yang ada di sekitar Jabodetabek. Total ada 69 yang ada di Bodetabek. Ditambah yang sedang dibangun Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi," kata Nirwono.

Menurut Nirwono, DKI Jakarta memiliki tanggung jawab besar karena memiliki jumlah area penampungan air lebih banyak.

"DKI Jakarta itu punya 109 situ, danau, embung, dan waduk. Ini lebih banyak dari pada di Bodetabek. Artinya, tanggung jawab besar ada di DKI Jakarta," lanjutnya.

Apabila air yang ditampung banyak, maka jumlah air yang akhirnya mengalir ke sungai akan lebih sedikit dan tidak berpotensi meluap.

"Kalau ini dikeruk, diperlebar, maka kapasitas yang akhirnya dibuang ke sungai, itu menjadi sedikit. Ini bagian dari eco-hidrologi yang harusnya dijelaskan," kata Nirwono.

Kisah Umay, Warga Bantargebang yang Terjebak Banjir, Bertahan di Pohon Ceri Berjam-jam dengan Istri

(TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
BanjirJakartaAnies Baswedan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved