Kabar Tokoh
Cerita Febri Diansyah soal Tak Jadi Jubir KPK, Sebut sang Anak Teriak dan Melompat
Febri Diansyah tidak lagi bertugas sebagai juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), setelah tiga tahun profesi itu diemban.
Editor: Lailatun Niqmah
Sampai saya sampaikan bahwa tugas saya sebagai juru bicara sudah selesai. Dan tentu saya harus menghargai apa yang sudah menjadi sikap dan keputusan kolektif pimpinan yang menyampaikan kepada publik akan mencari dan mengisi posisi juru bicara tersebut.
Dan proses seleksi nanti akan berjalan tadi juga sudah diumumkan siapa yang akan melaksanakan tugas jadi Plt sampai nanti didapatkan juru bicara yang definitif. Sudah ada dua orang yang diperkenalkan. Yang satu concern diisu penindakan yang satu concern diisu pencegahan.
Memang ada isu kelembagaan dan juga tugas-tugas lain yang akan dijelaskan oleh dua orang Plt juru bicara. Nanti mereka akan bicara berdua untuk pembagian tugasnya dan ada tim juga.
Juru bicara ini kan organ pelaksana pimpinan sebenarnya. Salah satu organ yang memberikan support ke pimpinan dari aspek komunikasi ke publik, tanggung jawab KPK menyampaikan ke publik salurannya itu adalah juru bicara.
Jadi nanti juru bicara yang akan membahas itu kalau dari koordinasi yang saya dengar dan disampaikan. Nanti soal kelembagaan akan disampaikan oleh salah satu juru bicara tersebut.
Intinya agar teman-teman wartawan lebih enak kerjanya, tahu siapa yang ditanya, dan interaksinya bisa lebih maksimal.
Selama kurang lebih tiga tahun menjadi juru bicara, apa suka dukanya? Merasa beratkah melepas jabatan tersebut?
Semuanya suka kok. Biar juru bicara baru lebih bersemangat he-he.Yang duka-duka tidak usah disebutin. Masa baru hari pertama (jadi juru bicara) dikasih tahu dukanya. Tidak lah semuanya kan proses kerja. Kalau yang paling saya rasakan lebih ke soal waktu.Terutama waktu bersama keluarga. Mungkin itu saja yang agak signifikan.
Saat menjadi juru bicara bagaimana Anda membagi waktu bersama keluarga?
Semua rencana gagal begitu ya ha-ha. Semua rencana membagi waktu gagal. Hari ini ingin bersama keluarga, tahu-tahu tidak jadi. Mungkin karena kebetulan intensitas di KPK sangat padat ya. 2017, 2018, 2019 itu sangat padat. Salah satunya kegiatan operasi tangkap tangan.
Pencegahan juga tim koordinator wilayah kan turun ke sejumlah wilayah dan KPK juga diserang berbagai isu hoaks ya terutama di 2019, dan bebepa isu kelembagaan.Bagi saya semuanya tugas di manapun itu mau dipencegahan, dihumas, atau sebagai juru bicara pasti ada sulitnya ada mudahnya.
Saya kira kalau bicara suka duka paling concern-nya soal waktu saja. Dan tadi pagi saya bangun tidur anak-anak langsung bertanya gitu kan "Bapak sudah tidak lagi sebagai juru bicara?"
Mereka senang sekali. Langsung lompat dan teriak seperti itu saya agak telat merespon itu karena saya berpikir ternyata memang waktu saya dengan mereka mungkin agak jarang ya selama ini.
Dan mungkin saya tidak bisa membagi waktu atau mungkin saja memang pekerjaan menuntut perhatian yang lebih karena interaksi bersama teman-teman media baik yang di Jakarta, baik di daerah, isu kan bisa berkembang 24 jam.
Setelah tidak lagi menjadi juru bicara, langsung diminta liburan sama anak-anak?