Ahok Jadi Bos Pertamina
Bandingkan Ahok dengan Staf Ahli Presiden, Adhie Massardi Soroti Sikap Pramono Anung: Dia Khawatir
Adhie Massardi mempertanyakan keputusan Menteri BUMN Erick Thohir yang menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi mempertanyakan keputusan Menteri BUMN Erick Thohir yang menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Adhie Massardi pun menyoroti sejumlah kasus Ahok yang hingga kini belum terselsaikan.
Lantas, Ahie Massardi membandingkan sikap istana saat memilih Staf Khusus Presiden dengan saat menunjuk Ahok di BUMN.
Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Sabtu (22/11/2019), Adhie Massardi menyatakan deretan nama milenial yang menjadi staf khusus presiden mendapat sambutan baik dari publik.
• Soal Ahok Masuk Pertamina, Ferdy Hasiman Singgung Ketakutan Politisi dan Mafia Migas: Pentingnya Itu
• Singgung Deretan Kasus Petinggi Pertamina Era SBY, Ferdy Hasiman Ungkap Modal Besar Ahok
Adhie menyebut dirinya pun menyambut baik nama-nama yang ada di deretan staf khusus presiden.
"Ada dua berita dari istana yang sangat menarik, yang pertama, soal para staf khusus itu kan menentramkan, memberi trust pada publik bahwa ini anak-anak milenial yang punya prestasi bagus," kata Adhie.
"Saya sangat respect lah ini bagus," imbuhnya.
Ia pun menyinggung pernyataan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung terkait penunjukan Ahok di BUMN.
"Yang kedua soal Pramono Anung, yang di kalimat terakhirnya dia bilang 'Alhamdulillah saya tidak ditanya soal Ahok'," ucap Adhie.
Ucapan Pramono Anung itu lah yang menarik perhatian Adhie.
Adhie menyebut penunjukan seorang tokoh di jabatan tertentu seharusnya menimbulkan kepercayaan publik.
"Ketika penunjukan personal yang benar itu menentramkan publik, memberi trust pada publik," jelas Adhie.
"Masalahnya mencemaskan masyarakat bahkan sampai Pramono Anung saja khawatir."
Adhie menduga munculnya suatu permasalahan di BUMN kelak seusai penujukan Ahok.
"Berarti kan ada masalah di masyarakat, ada masalah di kalangan wartawan, ada masalah juga kelak kemudian harinya terhadap BUMN," kata Adhie.
