Kabinet Jokowi
Menhan Prabowo Subianto Diminta Presiden Jokowi untuk Menguatkan Pertahanan Negara
Presiden Joko Widodo meminta Mneteri Pertahanan untuk meningkatkan kualitas pengadaan alutsista.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Claudia Noventa
Namun, Prabowo enggan memberi batas waktu terkait urusan tersebut.
“Sampai kajiannya selesai,” ujarnya.
Saat disinggung tentang pelibatan industri pertahanan dalam negeri, Prabowo mengatakan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin melakukan pengadaan alutsista dari industri dalam negeri.
“Tidak ada hanya Pindad, ada PAL, ada juga perusahaan-perusahaan swasta yang hebat-hebat juga,” ucap Menhan.
• Jadi Staf Khusus Jokowi, Putri Tanjung Ceritakan Upayanya Lepas dari Bayang-bayang sang Ayah
Dalam rapat terbatas tersebut, Jokowi meminta untuk melakukan penguatan pertahanan negara agar dapat mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan regional yang baik di kawasan Asia Timur.

Dalam rangka menguatkan industri pertahanan negara, Jokowi menekankan beberapa hal.
"Pertama, rootmapnya harus jelas dalam pengembangan industri dalam negeri mulai dari hulu sampai hilir," ujar Jokowi.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor alutsista (alat utama sistem senjata) dari luar negeri.
Berikutnya yang disampaikan oleh Jokowi adalah memastikan adanya alih teknologi dari setiap pengadaan alutsista maupun program kerja sama dengan negara-negara lain
"Kita harus memastikan SDM pertahanan kita diperkuat, dan jangan lagi orientasinya adalah penyerapan anggaran," tutur Jokowi.
Ia tak mau adanya pemborosan dengan membelanjakan anggaran sebanyak-banyaknya apalagi orientasinya sekedar proyek.
"Orientasinya betul-betul strategic partnership untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa, sehingga kita memiliki kemampuan untuk memproduksi alutsista.
• Ceritakan Perjalanan Politik, Ini Ungkapan Hati Mahfud MD yang Batal Jadi Cawapres di Pilpres 2019
Hal terakhir yang diminta Jokowi adalah dalam pengadaan alutsista betul-betul mengkalkulasi mengantisipasi teknologi senjata yang berubah begitu cepat.
Pria kelahiran Solo itu tak ingin Indonesia ketinggalan dalam sektor militer dari negara-negara lain.
"Jangan sampai pengadaan alutsista kita lakukan dengan teknologi yang sudah usang dan ketinggalan serta tidak sesuai dengan corak peperangan di masa yang akan datang," pungkasnya.
Lihat video selengkapnya pada menit ke 1.30:
(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)