Breaking News:

Kabinet Jokowi

Menhan Prabowo Subianto Diminta Presiden Jokowi untuk Menguatkan Pertahanan Negara

Presiden Joko Widodo meminta Mneteri Pertahanan untuk meningkatkan kualitas pengadaan alutsista.

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Claudia Noventa
YouTube Sekretariat Presiden
Menhan Prabowo Subianto hadir dalam rapat terbatas di kantor Presiden, Jumat (22/11/2019) 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas Kebijakan Pengadaan Alutsista di Kantor Presiden, Jumat (22/11/2019).

Dilansir TribunWow dari laman Setkab.go.id, Jumat (22/11/2019), Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku siap melaksanakan segala arahan dari Presiden Jokowi terkait alutsista.

Prabowo mengatakan pihaknya akan me-review semua pengadaan alutsista agar tidak terjadi penyelewengan.

"Uang sangat berat didapat uang rakyat dari pajak. Jadi itu terus menerus ditekankan oleh Bapak Presiden kepada saya dan saya menyambut baik perintah itu," ujar Prabowo Subianto.

"Kita benar-benar ingin jaga tidak ada kebocoran, tidak ada penggelembungan mark up-mark up yang tidak masuk akal ini sudah kita berusaha.”

Soal Wacana Penambahan Masa Jabatan Presiden, Wakil Ketua MPR Arsul Sani: Belum Pernah Dibahas

Prabowo Subianto menegaskan, akan mengecek semua kebutuhan militer yang digunakan semua matra TNI.

Hal ini dimaksudkan agar pengadaan alutsista tepat guna.

“Kita cek lagi harga, kita cek lagi teknologinya tepat atau tidak, dan kita benar-benar lihat apa yang dibutuhkan oleh pasukan kita di depan, TNI AL, TNI AD, TNI AU apa yang mereka benar-benar butuh,” tegasnya.

Ditegaskan Prabowo, untuk kepentingan bangsa dan negara serta rakyat, dibutuhkan suatu kekuatan pertahanan yang baik yang kuat.

“Kita selalu mengatakan kita tidak ada niat apapun, kita tidak mau ganggu bangsa lain tapi kita tidak mau bangsa lain mengganggu kita," ucap Menhan.

"Kita akan pertahankan kedaulatan kita dengan sekuat tenaga kita. Kita tidak mau dilecehkan, tidak mau di-bully oleh siapapun.” 

Selain 7 Milenial, Presiden Jokowi juga Tunjuk 2 Politisi Jadi Staf Khususnya, dari PSI dan PDIP

Soal alih teknologi, termasuk dalam pengadaan Sukhoi, Prabowo mengemukakan, hal tersebut  sedang pengkajian efesiensinya. 

“Yang kita butuh adalah efisiensi, penghematan dan daya guna,” jelas Prabowo Subianto.

Menhan menilai pengadaan alutsista untuk tahun 2020 sejauh ini  sudah cukup, sepanjang penggunaannya baik.

Adapun soal perjanjian imbal beli Sukhoi dengan Rusia, menurut Menhan, saat ini masih dikaji.

Namun, Prabowo enggan memberi batas waktu terkait urusan tersebut.

“Sampai kajiannya selesai,” ujarnya.

Saat disinggung tentang pelibatan industri pertahanan dalam negeri, Prabowo mengatakan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin melakukan pengadaan  alutsista dari industri dalam negeri.

“Tidak ada hanya Pindad, ada PAL, ada juga perusahaan-perusahaan swasta yang hebat-hebat juga,” ucap Menhan.

Jadi Staf Khusus Jokowi, Putri Tanjung Ceritakan Upayanya Lepas dari Bayang-bayang sang Ayah

Dalam rapat terbatas tersebut, Jokowi meminta untuk melakukan penguatan pertahanan negara agar dapat mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan regional yang baik di kawasan Asia Timur.

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jumat (22/11/2019)
Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jumat (22/11/2019) (YouTube Sekretariat Presiden)

Dalam rangka menguatkan industri pertahanan negara, Jokowi menekankan beberapa hal.

"Pertama, rootmapnya harus jelas dalam pengembangan industri dalam negeri mulai dari hulu sampai hilir," ujar Jokowi.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor alutsista (alat utama sistem senjata) dari luar negeri.

Berikutnya yang disampaikan oleh Jokowi adalah memastikan adanya alih teknologi dari setiap pengadaan alutsista maupun program kerja sama dengan negara-negara lain

"Kita harus memastikan SDM pertahanan kita diperkuat, dan jangan lagi orientasinya adalah penyerapan anggaran," tutur Jokowi.

Ia tak mau adanya pemborosan dengan membelanjakan anggaran sebanyak-banyaknya apalagi orientasinya sekedar proyek.

"Orientasinya betul-betul strategic partnership untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa, sehingga kita memiliki kemampuan untuk memproduksi alutsista.

Ceritakan Perjalanan Politik, Ini Ungkapan Hati Mahfud MD yang Batal Jadi Cawapres di Pilpres 2019

Hal terakhir yang diminta Jokowi adalah dalam pengadaan alutsista betul-betul mengkalkulasi mengantisipasi teknologi senjata yang berubah begitu cepat.

Pria kelahiran Solo itu tak ingin Indonesia ketinggalan dalam sektor militer dari negara-negara lain.

"Jangan sampai pengadaan alutsista kita lakukan dengan teknologi yang sudah usang dan ketinggalan serta tidak sesuai dengan corak peperangan di masa yang akan datang," pungkasnya.

Lihat video selengkapnya pada menit ke 1.30:

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)

Tags:
Prabowo SubiantoJoko Widodo (Jokowi)Menteri Pertahanan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved