Breaking News:

Terkini Nasional

Soal Konsep Radikalisme, Muhammadiyah Minta Selaraskan Paham

Menurut Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, negara memerlukan kesepahaman konsep mengenai radikalisme.

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube KOMPASTV
Ketua PP Muhammadiyah sampaikan pandangannya terkait radikalisme 

Terutama, soal wacana Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi yang melarang penggunaan celana cingkrang dan cadar di lingkungan aparatur sipil negara (ASN).

Marsudi Syuhud bahkan memberikan perumpamaan untuk menggambarkan solusi yang ditawarkan Menag untuk menangkal radikalisme itu. 

Hal itu disampaikan Marsudi Syuhud dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (5/11/2019).

"Penyakit radikal didiagnosa ketemu obatnya adalah melarang cadar," kata Marsudi Syuhud.

"Itu seperti sakit panas Pak Karni dikasih obatnya es biar cepet turun."

Ia lantas melanjutkan perumpamaannya.

"Padahal panas itu akibat, akibat dari mungkin sakit tenggorokan kalau anak kecil, atau lainnya," terang Marsudi Syuhud.

Lantas, ia menghubungkan perumpaan itu dengan pelarangan cadar untuk menangkal radikalisme.

"Ya ada sih, karena sangat panas maka dikompres dengan es," kata Marsudi Syuhud.

"Ya ada sih bahwa yang radikal itu pakai cadar, kan kayak gitu."

Ketua Umum PBNU, Marsudi Syuhud memberikan komentarnya tentang isu radikalisme yang sedang ramai diperbincangkan.
Ketua Umum PBNU, Marsudi Syuhud memberikan komentarnya tentang isu radikalisme yang sedang ramai diperbincangkan. (Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club)

Menurutnya, melarang penggunaan cadar dan celana cingkrang bukan lah solusi untuk menangkal radikalisme.

"Tapi itu bukan obatnya Pak Menteri Agama, walaupun suaranya kayak gledek gitu hari ini nyamber-nyamber gitu," ujar Marsudi Syuhud.

"Tapi biasanya kalau gledek-nya kenceng, itu enggak turun hujan."

Lantas, ia memberikan contoh kebijakan serupa yang akhirnya tak berjalan.

Ia menyinggung nama mantan Menag, Lukman Hakim Saifudin.

Halaman
1234
Tags:
radikalismeMuhammadiyahPaham Radikal
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved