Kabar Tokoh
Murni Ingin Buktikan Kasus Novel Rekayasa, Dewi Tanjung: Enggak Ada Hubungannya dengan Partai Saya
Politisi PDIP Dewi Tanjung mengatakan dirinya murni bergerak untuk ungkap kebenaran kasus Novel, langkah yang diambilnya tidak ada kaitan dengan PDIP
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Politisi PDIP Dewi Tanjung mengatakan dirinya melaporkan Penyidik Senior KPK Novel Baswedan atas dasar ingin mengungkap fakta kebenaran.
Dewi mengatakan dirinya bergerak sendiri tanpa ada sangkut paut dengan partai yang diikuti oleh Dewi, yaitu PDIP.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal youtube tvOneNews, Kamis (7/11/2019), mulanya Dewi memaparkan alasannya mengapa dirinya yakin kasus Novel adalah rekayasa.
Dewi mengatakan, ia meyakini hal tersebut karena merasa curiga pada foto-foto dan video-video yang beredar.
Ia menilai, foto dan video tersebut menunjukkan bahwa kasus penyerangan Novel adalah rekayasa semata.
"Sebagai masyarakat tentu banyak video-video yang beredar, foto-foto yang beredar," kata dia.
Dewi menambahkan, laporan tersebut dia buat karena dirinya tidak memiliki wewenang untuk memeriksa sampai ke rumah sakit.
"Kalau mau periksa ke rumah sakit, menyelidiki rumah sakit itu adalah tugas polisi," jelasnya.
"Makanya saya lapor ke polisi, supaya polisi menyelidiki langsung," tambahnya.
Dewi menambahkan dirinya tidak memiliki wewenang untuk memeriksa ke rumah sakit, presiden, dan Singapura.
"Saya tidak punya kapasitas untuk memeriksa ke rumah sakit, presiden, Singapura.
Host 'KABAR PETANG' Andromeda Mercury kemudian membuka data soal rilis yang pernah dikeluarkan oleh Klinik Eye & Retina Singapura.
Dalam rilis tersebut dijelaskan luka bakar yang diderita Novel Baswedan mengalami permasalahan sebesar 90 persen di jaringan retina.
Dewi bersikeras membantah rilis tersebut karena tidak pernah diangkat ke publik.
"Tapi tidak pernah dikasih lihat ke publik, padahal Novel dibiayai oleh negara," katanya.
Politisi yang juga menjadi pesinetron tersebut menjelaskan dirinya percaya ke rumah sakit, hanya saja ia tidak pernah percaya dengan Novel Baswedan.
Hal tersebut lantaran Novel tidak mengangkat data medisnya ke khalayak umum.
"Bukan tidak percaya ke rumah sakit, saya berbicara Novel tidak pernah memberikan data medisnya ke hadapan publik," terang dia.
Dewi mengatakan Novel secara tidak langsung memiliki kewajiban untuk membeberkan data medisnya ke publik.
Karena kasus Novel saat ini sudah menjadi kasus yang diikuti dan dipantau oleh masyarakat Indonesia.
"Sedangkan kasus ini sudah jadi konsumsi publik, selama dua tahun publik gerah mbak, capek," terang Dewi.
• Kuasa Hukum Novel Baswedan Bakal Laporkan Balik Dewi Tanjung ke Polisi
Dewi menegaskan dirinya hanya ingin mengungkap kebenaran dari kasus Novel Baswedan.
Ia ingin membuktikan apakah kasus Novel asli atau rekayasa.
"Tidak ada kejelasan hukum di sini (kasus Novel), saya mencari fakta kebenaran, mau bertanya ini (kasus Novel) benar atau tidak," kata dia.
"Tidak ada salahnya saya bertanya," sambung Dewi.
Lalu Host 'KABAR PETANG' kembali menjelaskan kepada Dewi, data yang mereka temukan berasal dari publik.
"Mbak Dewi data ini, kami dapatkan dari publik, 26 Mei 2017," jelas Andromeda.
Dewi kembali membantah hal tersebut.
Ia mempertanyakan apakah Novel pernah mengungkap data medisnya ke publik, polisi dan presiden.
"Tidak ada buktinya sampai sekarang, apakah Novel pernah memberikan data medis itu ke presiden," tegas Dewi.
"Apa pernah Novel berikan itu ke polisi sebagai bahan penyelidikan beliau, supaya kasus ini diungkap," imbuhnya.
• PDIP Angkat Bicara terkait Laporan Dewi Tanjung terhadap Novel Baswedan: Suara Hatinya
Dewi kemudian tidak terima karena Saor menuduh dirinya sebagai pelaku.
"Tadi si Saor nuduh saya ini pelakunya, ya kita liat saja bang apa aku pelakunya," tegas Dewi.
Dewi juga memperingatkan Saor Siagian untuk hati-hati dalam berbicara.
"Hati-hati jaga mulut kamu, jangan asal tuduh. Saya ini menduga," kata Dewi.
Dewi kemudian juga mengingatkan agar tidak membawa nama partainya.
Ia mengatakan apa yang dilakukannya tidak ada hubungan dengan partainya.
"Jangan bawa-bawa nama partai saya, enggak ada hubungannya dengan partai saya," tambahnya.
Video dapat diilihat mulai menit 0.05
Dewi Duga Novel Hanya Bersandiwara
Politisi PDIP Dewi Tanjung memberikan pernyataan yang kontroversial soal kasus penyerangan Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Dilansir TribunWow.com dari video kanal Youtube Dewi Tanjung, Rabu (7/11/2019), Dewi menuding kasus penyerangan yang diterima oleh Novel Baswedan hanyalah sandiwara semata.
Wanita yang pernah menjadi artis sinetron tersebut juga mempertanyakan apakah Novel Baswedan betul-betul disiram air keras atau tidak.
Ia menuding Novel Baswedan menyelewengkan penggunaan anggaran negara yang diberikan kepadanya untuk berobat senilai Rp 3,5 miliar.
Dewi mulanya menceritakan bagaimana dirinya datang ke Polda Metro Jaya untuk melaporkan Novel Baswedan.
"Hari ini Nyai datang ke Polda Metro Jaya melaporkan Novel Baswedan," kata dia.
"Jadi Nyai tadi datang ke Polda Metro Jaya melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan," tambahnya.
Pelaporan yang dilakukan oleh Dewi terkait dugaan rekayasa penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
"Terkait dugaan rekayasa kasus penyiraman air keras," jelas Dewi.
Dalam video tersebut, Dewi Tanjung mengatakan dirinya ingin membuka fakta soal penyerangan kasus Novel.
"Di sini Nyai mau membuka fakta kebenaran, meminta pihak kepolisian membuka fakta kebenaran," terangnya.
• Kuasa Hukum Novel Sindir Dewi Tanjung yang Sebut Kasus Novel Rekayasa: Politisi Ya Itu Kan Update
Wanita yang memanggil dirinya dengan panggilan Nyai tersebut mengatakan, yang berhak membuka fakta adalah kepolisian, maka dari itu dirinya meminta polisi melalui laporan yang dibuat olehnya.
"Karena yang berhak membuka fakta kebenaran adalah kepolisian," kata Dewi.
Ia kemudian mengatakan setelah pelaporan yang dilakukan olehnya, selanjutnya bisa menghasilkan sesuatu yang baik.
"Nah mudah-mudahan saja apa yang nyai lakukan hari ini, seterusnya bisa menghasilkan sesuatu yang baik," tambah dia.
Dewi menekankan sesuatu yang baik tersebut adalah tidak ada lagi orang yang bersandiwara membohongi masyarakat.
"Tidak ada lagi yang namanya bersandiwara, membohong-bohongi masyarakat," jelas dia.
Dewi menekankan Selasa (6/11/2019) menjadi langkahnya untuk memberantas perliaku orang-orang yang dianggapnya berbuat tidak baik.
"Hari ini Nyai mendobrak habis mereka-mereka yang selalu berbuat tidak baik," kata dia.
Saat melakukan pelaporan tersebut, Dewi mengatakan dia tidak memiliki agenda pribadi.
"Jadi tidak ada kepentingan Nyai dalam hal ini," jelasnya.
Ia menegaskan pelaporan yang dilakukan oleh Dewi merupakan bentuk pembelaan negara.
"Ini real untuk membela bangsa, negara, dan rakyat kecil," kata dia.
Dewi berharap kepada pihak kepolisian agar dapat dengan segera memproses kasus Novel.
"Mudah-mudahan penyidik polisi segera memproses kasus ini dan memanggil Novel Baswedan untuk diminta keterangannya," jelasnya.
Ia meminta masyarkat untuk menunggu hasil dari laporan tersebut.
"Kita tunggu aja biasanya 14 hari kerja," kata dia.
Dewi mengatakan untuk menunggu apakah Novel akan datang menghadiri panggilan polisi.
"Kita lihat aja apakah Novel Baswedan mau datang dipanggil kepolisian," ungkapnya.
Ia meminta masyarakat untuk memantau berita-berita terkait Novel yang akan beredar.
"Jangan lupa lihat beritanya, berita-beritanya akan beredar di media sosial dan online," jelas dia.
Dewi mengatakan aksi yang dilakukannya bukan karena dirinya ingin terkenal.
"Ini bukan Nyai pengen ngetop atau terkenal," kata dia.
Ia mengatakan dirinya tidak perlu mencari sensasi untuk jadi terkenal.
"Buat apa cari sensasi, orang-orang sudah kenal siapa Dewi Tanjung," jelasnya.
"Jadi enggak perlu lagi cari-cari sensasi," sambungnya.
Lalu dia berkata ada pihak yang menuduh dirinya mencari sensasi hingga memfitnahnya.
"Cuma biasa bagian-bagian sana selalu menuduh Nyai mencari sensasi, memfitnah, padahal enggak memfitnah," katanya.
Dewi menegaskan dirinya hanya ingin mengungkap fakta soal kasus Novel.
"Nyai hanya membuka fakta kebenearan, dan logika kita dalam berfikir," tambahnya.
• Novel Baswedan Tanggapi Laporan Dewi Tanjung: Saya Khawatir Dia Ngerjain Polisi
Ia kemudian membahas ada kemungkinan kasus yang dialami Novel adalah rekayasa, untuk menyelewengkan anggaran berobatnya sebesar Rp 3,5 miliar.
"Novel ini setelah memakai anggaran negara 3,5 miliar, kalau sampai ini adalah rekayasa, dan bohong-bohong, alangkah jahatnya novel," jelas dia.
Menurut Dewi jika benar kasus Novel adalah rekayasa, maka Novel telah membohongi presiden dan rakyat Indonesia.
"Karena dia telah membohongi pertama presiden, kedua seluruh rakyat Indonesia hampir 285 juta jiwa penduduk Indonesia terbohongi," katanya.
Dewi bersikeras untuk membuktikan kebenaran kasus Novel.
"Kalau sampai ini tidak benar (kasus Novel), makannya Nyai mendorong pihak kepolisian untuk membuka fakta kebenaran," lanjutnya.
Kemudian ia menyindir Novel apakah kasusnya benar-benar disiram air keras atau sekadar diteteskan air keras.
"Bahwa ini adalah kasusnya riil, disiram atau ditetesin sama air keras?," tutur Dewi.
Video dapat dilihat mulai menit 0.40:
(TribunWow.com/Anung Malik)