Breaking News:

Terkini Internasional

Pemerintah India Berencana Awasi dan Lacak Pesan di Medsos dan WhatsApp, Ini Alasannya

Rencana pemerintah India untuk mengawasi, mencegat dan melacak pesan di media sosial membuat khawatir pegiat hak sipil - juga perusahaan media sosial.

Editor: Lailatun Niqmah
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
WhatsApp 

"Tidak privat lagi. Bayangkan kalau tiap pesan yang Anda kirim tersimpan dengan nomor Anda. Tidak akan ada ruang untuk komunikasi privat."

Sejak 2011, hukum di India membolehkan platform punya "tempat berlabuh yang aman".

Perusahaan telepon tak harus bertanggung jawab terhadap apa yang didiskusikan pengguna layanan mereka; demikian pula dengan penyedia jasa surat elektronik.

Fakta Pemerkosaan 9 Perempuan di Jombang, Korban Ada yang Berusia 16 Tahun, Ini Pengakuan Pelaku

Selagi perusahaan-perusahaan itu patuh hukum -- misalnya menyerahkan catatan telepon jika diminta pihak berwenang -- mereka aman dari tuntutan hukum.

Aturan baru akan membuat pelabuhan aman itu bisa hilang.

Kepatuhan terhadap aturan yang diusulkan itu bisa memperlemah aplikasi atau platform secara global karena kesulitan menjaga aplikasi berbeda untuk negara yang berbeda.

Dan itu bukan satu-satunya masalah.

Rancangan aturan itu menuntut tiap platform untuk membuka kantor di India ketika mereka punya lima juta pengguna. Ini seolah-olah untuk mencari orang yang bertanggung jawab apabila ada masalah.

Namun hukum teknologi India mendefinsikan "perantara" secara umum, berlaku untuk semua platform yang dipakai untuk berbagi informasi.

Ini akan berdampak pada yang lain: Wikipedia mungkin harus tutup di India apabila hukum itu dijalankan. Juga tidak jelas apa yang akan dilakukan bagi layanan berbagi pesan, semisal Signal atau Telegram yang sedang meningkat popularitasnya, seandainya mereka tak patuh.

Kemungkinan penyedia layanan internet bisa diperintahkan menutup akses kepada platform-platform itu.

Sementara para pegiat mengambil sikap keras terhadap rencana aturan ini -- terutama soal pengawasan dan keterlacakan -- para profesional kebijakan publik mengatakan pemerintah sangat ingin menemukan pemecahan ketimbang menutup mereka.

"Birokrat, politisi, polisi semuanya pakai WhatsApp," kata seorang kepala kebijakan publik di perusahaan teknologi global.

"Tak ada yang ingin menutupnya. Mereka hanya ingin WhatsApp mengambil langkah lebih serius untuk menangani masalah yang amat sangat serius ini".

Tapi sebagaimana banyak yang lainnya, orang ini juga tak mampu menjabarkan langkah-langkah apa yang seharusnya dilakukan.

(BBC Indonesia)

Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul "Mengapa India ingin melacak pesan-pesan WhatsApp dan di media sosial?"

Sumber: BBC Indonesia
Tags:
Pesan WhatsAppWhatsAppMedsosIndia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved