Terkini Internasional
Kisah Xenia Karayiannis, Hidup dalam Bayang-bayang Mimpi Buruk karena Invasi Turki hingga Difilmkan
Xenia Karayiannis masih berusia tiga tahun saat dia berpisah dengan ibunya tak lama setelah invasi Turki ke Siprus tahun 1974.
Editor: Lailatun Niqmah
"Yang saya ambil adalah foto, Tiba-tiba saya mendapati diri bahwa saya tengah menatap seorang wanita yang mirip denganku," katanya.
"Itu sangat aneh, sangat nyata, kesamaan kami sangat mencengangkan."
Akhirnya tahun itu dia terbang ke Siprus, tempat ibunya masih tinggal.
Itu adalah pertemuan yang emosional. "Saya disambut oleh keluarga yang tidak pernah saya kenal di bandara Larnaca. Itu sebuah momen yang tidak akan pernah saya lupakan," ujarnya.
Ketika ibu dan putrinya saling mengenal, itu adalah waktu yang pahit bagi Xenia.
"Para dokter menyebut situasi itu terjadi karena saya sangat trauma sehingga saya terpengaruh kenangan masa kecil."
"Saya merasa seperti mengecewakannya karena saya tidak mengingatnya."
"Itu bagian tersulit, untuk memberi tahu ibumu bahwa kamu tidak mengingatnya. Itu sangat menyakitkan," kata Xenia.
Empat puluh lima tahun kemudian, Famagusta telah ditinggalkan seluruh penghuninya.
"Rumah, kota, dan desa kami menjadi kota hantu," kata Xenia.
"Kami tidak pernah diizinkan untuk kembali dan itu adalah bagian yang paling menyedihkan karena saya tidak pernah melihat dari mana ibu saya berasal atau di mana saya tinggal sebagai seorang anak," ucapnya.
Xenia, sekarang berusia 48 dan ibu dari Anastasia yang berusia 25 tahun, masih tinggal di Birmingham, di pinggiran Moseley. Ia mengelola jasa kehumasan dan operator acara.
Bagi Xenia, berbagi kisahnya untuk sebuah film dokumenter ibarat tengah menunggang wahana Roller coaster.
"Itu sangat emosional, menyakitkan dan tanggung jawab besar untuk mewakili komunitas saya."
Namun Xenia berkata, "Ini perjalanan yang luar biasa."
Dokumenter Queens of Amathus akan tayang perdana pada 3 November ini di Cineworld, Broad Street, Birmingham, dan akan diputar pada Festival Film Birmingham, 7 November mendatang.
(BBC News/Lisa Wright)
Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul "'Ibu melepaskan saya kepada orang lain agar saya hidup lebih baik'"