Breaking News:

Kabinet Jokowi

Ingatkan Jokowi, Fadli Zon: Kalau Mau Ekonomi Tak Nyungsep, Dengarkan Pendapat Pak Prabowo

Fadli Zon peringatkan Jokowi untuk dengarkan saran ekonomi dari Prabowo jika tidak mau ekonomi Indonesia semakin memburuk

Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube Indonesia Lawyers Club
Fadli Zon peringatkan Jokowi untuk dengarkan pendapat Prabowo jika tidak mau ekonomi Indonesia memburuk. 

TRIBUNWOW.COM - Fadli Zon mengatakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) lebih baik mendengarkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto soal Ekonomi.

Hal ini dinilai Fadli Zon perlu untuk dilakukan jika ingin Ekonomi Indonesia membaik.

Fadli Zon yang menjadi narasumber pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne, Selasa (29/10/2019), mengatakan Prabowo Subianto dapat memberikan terobosan baru untuk memperbaiki ekonomi Indonesia.

Beri Peringatan pada Pemerintah, Fadli Zon: Itu akan Buat Kabinet Jadi Kabinet Indonesia Mundur

Joko Widodo (Jokowi) baru saja menyampaikan pidatonya setelah resmi dilantik menjadi presiden periode 2019-2024.  Bagaimana tanggapan Fadli Zon?
Joko Widodo (Jokowi) baru saja menyampaikan pidatonya setelah resmi dilantik menjadi presiden periode 2019-2024. Bagaimana tanggapan Fadli Zon? (Kompas.com)

Pada awalnya Fadli Zon membahas soal alasan Prabowo ditempatkan sebagai Menhan.

"Kita semua tahu latar belakang Pak Prabowo adalah orang yang besar di dunia militer sehingga persoalan pertahanan juga sangat penting," jelas Fadli, dikutip TribunWow.com dari unggahan kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (29/10/2019).

Fadli memaparkan, dirinya mengetahui pentingnya memperhatikan isu pertahanan.

"Pertahanan ini juga sangat vital, apalagi kita menghadapi geopolitik dunia yang saya kira cukup eminen termasuk persoalan persatuan dan kesatuan bangsa," jelasnya.

Namun, ungkap Fadli, Prabowo juga memiliki banyak pemikiran terkait persoalan ekonomi.

"Persoalan ekonomi Pak Prabowo juga menyampaikan konsep-konsep dan juga pikiran-pikiran, pokok-pokok pikiran kepada Pak Jokowi," tambah Fadli.

Fadli menjelaskan saran yang disampaikan oleh Prabowo, dapat menjadi sebuah alternatif yang bagus untuk kemajuan ekonomi Indonesia.

Karenanya, ia ingin Jokowi dapat mendengarkan pikiran dan konsep yang dimiliki Prabowo terkait isu ekonomi ini.

Bahas soal Bagi-bagi Kursi di Kabinet, Pengamat Politik: Jokowi seperti Tersandera

"Dan saya kira bagus kalau pikiran-pikiran dan konsep-konsep yang datang dari Pak Prabowo, kalau didengarkan saya kira itu bisa menjadi salah satu alternatif dari terobosan bagaimana ekonomi bisa lebih baik, lebih maju," jelasnya.

Prabowo Subianto tiba sebelum acara pelantikan presiden dan wakil presiden di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Prabowo Subianto tiba sebelum acara pelantikan presiden dan wakil presiden di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Fadli kemudian menyindir bagaimana tim ekonomi yang diisi oleh orang-orang lama tidak akan memberikan solusi baru dalam penyelesaian masalah ekonomi yang dihadapi oleh Indonesia.

"The same old recipe  jadi resepnya kira-kira sama lah dan menurut saya kalau cook (koki) nya ini apa namanya tukang masaknya ini chef nya ini sama dengan resep-resep yang sama ya kira-kira hasilnya juga ga akan jauh-jauh beda," terangnya.

Ia menambahkan menteri ekonomi yang lama malah mungkin dapat memperburuk keadaan ekonomi di Indonesia.

"Mungkin lebih jelek malah keadaan ekonomi," jelasnya.

Fadli mengatakan perlu sebuah terobosan baru untuk merubah hal tersebut.

Ia mengatakan seharusnya ada evaluasi yang dilakukan ketika ada target yang tidak berhasil dicapai.

"Memang seharusnya kalau orang yang tidak berhasil di bidang itu kan ada evaluasi, tetapi kelihatannya ini tidak demikian, padahal ini justru yang sangat penting di bidang ekonomi ini," terangnya.

Terobosan baru menurut Fadli adalah hal yang harus dimaksimalkan.

"Harus ada terobosan-terobosan yang maksimal," tambahnya.

Fadli kemudian bercerita Prabowo tidak pernah meminta untuk dijadikan menteri.

"Kalau Pak Prabowo kan memang tidak pernah meminta-minta untuk menjadi menteri, terus terang saja" ujarnya.

Haikal Hassan Ungkap Tak akan Puji Pemerintahan Jokowi, meski Ada Prabowo: Tetap Oposisi sampai Mati

Fadli mengakui dirinya termasuk orang yang mendorong Prabowo untuk menjadi menteri.

Selanjutnya dirinya menambahkan, pengalaman Prabowo dan keahlian paling banyak yang dimiliki sang ketum Gerindra itu memang ada di bidang pertahanan.

"Karena ada pilihan koalisi atau berada di luar pemerintahan kalau misalnya memang koalisi ya ekspertis Pak Prabowo yang paling kuat adalah di bidang pertahanan," terangnya.

Fadli menjelaskan bidang pertahanan adalah bidang yang strategis bagi Indonesia yang memiliki banyak penduduk.

"Dan saya kira di bidang pertahanan ini adalah bidang yang sangat strategis karena ini menyangkut kita ini sebagai 270 juta penduduk, dan luas yang sangat besar dibanding negara-negara lain," katanya.

Fadli mengatakan bidang pertahanan perlu diperkuat, menurutnya selama ini pertahanan Indonesia masih kurang.

"Perlu ada suatu penguatan di bidang pertahanan yang selama ini kita nilai sangat kurang, masih jauh lah dari postur sebagai sebuah negara yang besar," tambahnya.

Pembawa Acara ILC Karni Ilyas lantas menanyakan bagaimana pendapat Fadli Zon terhadap komposisi Kabinet Indonesia Maju.

Menanggapi itu Fadli Zon mengatakan kabinet tersebut belum yang terbaik.

Namun, ungkapnya, sudah jauh lebih baik ketimbang sebelumnya.

"Kalau menurut saya untuk sebuah dream team, mungkin ini bukan dream team, tapi jauh lebih baik ketimbang sebelumnya," terangnya.

Portofolio beberapa menteri menurut Fadli Zon menjadi permasalahan karena ada asumsi ketidakcocokan dengan jabatan yang diemban.

Kata Pengamat Politik soal Jokowi Minta Maaf, Sebut Justru Perkuat Dugaan Bagi Kursi di Kabinet

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Ada beberapa mungkin portofolio yang kurang cocok dengan orang-orang yang ada tadi, seperti saya kira di masyarakat jadi perbincangan," ujar Fadli.

"Saya kira ini yang diharapkan apakah ketidakcocokan itu sebuah asumsi belaka atau mungkin memang seperti itu keadaannya."

"Karena sudah ada kan suara-suara yang minor terhadap portofolio tertentu, memang dianggap kurang cocok dengan figur yang ada itu," jelasnya.

Menteri yang diasumsikan bermasalah portofolionya, menurut Fadli, memiliki waktu 100 hari untuk memberi bukti kepada masyarakat Indonesia.

"Saya kira jawaban itu dalam 100 hari ke depan harus keliatan apakah ada kemajuan-kemajuan atau sekedar rutinitas yang ada," paparnya.

"Kalau dari 100 hari ini kita melihat hanya rutinitas kita nggak bisa berharap terlalu banyak ke depan," sambung Fadli.

Fadli yang ditanyakan bagaimana pendapatnya ketika melihat portofolio dari tim ekonomi, menjawab dirinya tidak bisa optimis.

"Kalau pandangan saya pribadi tidak memberikan suatu optimisme," jawab Fadli.

Ia beralasan, orang yang sama tidak akan bisa memberi banyak perubahan baru bagi keadaan ekonomi Indonesia.

"Karena cook-nya sama chef -nya sama saya kira rumus-rumusnya sama, ya paling berhutang. Enggak ada terobosan-terobosan lain, jadi dari sisi ekonomi saya kira enggak akan terlalu banyak perubahan," tambahnya.

Fadli kemudian memperingatkan Jokowi untuk mendengarkan Prabowo jika ingin ekonomi Indonesia tidak semakin memburuk.

"Kalau mau ekonomi kita tidak nyungsep ya mestinya bisa mendengarkan pendapat-pendapat dari pak Prabowo, juga dari bidang ekonomi yang menurut saya jauh lebih bagus dan lebih tajam gitu," jelas Fadli.

Kemudian Fadli mengingatkan untuk segera memperhatikan keadaan ekonomi karena adanya ancaman resesi dari faktor internal dan eksternal.

"Jadi ini yang menurut saya perlu diperhatikan, jadi karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan masyarakat menunggu perbaikan-perbaikan itu."

"Kalau tidak saya kira ekonomi kita akan berbahaya kedepan apalagi negara-negara yang kuat saja mengalami resesi akibat faktor internal, faktor eksternal, perang dagang dan sebagainya," terang Fadli. 

Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit 6.11:

(TribunWow.com/Anung Malik)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Fadli ZonJokowiPrabowo SubiantoKabinet Jokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved