Kabinet Jokowi
Bahas soal Bagi-bagi Kursi di Kabinet, Pengamat Politik: Jokowi seperti Tersandera
Pengamat politik sampaikan analisanya mengenai alasan Jokowi yang royal dalam pembagian kursi kabinet.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Hendri Satrio mengungkapkan analisanya mengenai alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bagi-bagi kursi di Kabinet Indonesia Maju.
Dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (29/10/2019) Hendri menilai Jokowi sedang mempersiapkan diri jika ia sudah tidak menjadi presiden kelak.
Menurutnya, presiden dalam membentuk kabinetnya berkaca pada pemerintahan presiden sebelumnya.
"Presiden pasti melihat presiden-presiden sebelumnya, bagaimana nasib saya (Jokowi) nanti setelah tidak menjadi presiden," ujarnya.
• Pengamat Soroti Pendidikan Nadiem Makarim di Luar Negeri, Karni Ilyas: Apa Dia Tahu Kondisi di Sini?
Ia juga menyebut langkah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang akan maju pada Pilkada Solo juga menjadi tahapan terkait persiapan Jokowi ini.
Tak hanya itu, Hendri berpendapat bahwa Jokowi juga berpikir pragmatis.
"Pak Jokowi independen iya, bebas iya tapi dia juga berpikir pragmatis," katanya.
"Saat dia mengatakan tanpa beban, ya itulah yang bisa ia katakan, dalam kesehariannya kan sulit."
"Saat ini saya mencoba mengerti ya bang Karni, kenapa kemudian dia (Jokowi) seperti tersandera," sambung Hendri.
"Karena hidup di Indonesia tak bisa sendirian juga," tambahnya
Karni Ilyas pun memotong pernyataan Hendri tersebut.
"Kalaupun tidak bisa sendirian cukup melayani satu atau dua partai, sudah mayoritas," ujarnya.
• Beri Peringatan pada Pemerintah, Fadli Zon: Itu akan Buat Kabinet Jadi Kabinet Indonesia Mundur
Hendri mengatakan kemungkinan agenda-agenda lain yang sedang dijalankan, menghidupkan GBHN kembali misalnya.
Ia juga menambahkan, pembentukan kabinet ini merupakan upaya pertolongan ideologis bangsa.
Sehingga mengumpulkan partai-partai nasionalis dalam kabinet.