Kabinet Jokowi
AHY Tak Jadi Menteri, Pengamat Politik Nilai Ada Keuntungan Jadi Oposisi: Bagus Buat Dia
Menurut pengamat komunikasi politik, AHY yang tidak menjadi menteri dan bisa beroposisi justru akan mendapat keuntungan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
Selain itu, Syarief juga membantah bahwa Demokrat sudah menyodorkan AHY untuk masuk ke dalam menteri kabinet Jokowi.
Sedangkan, pertemuan antara SBY dengan Jokowi maupun Megawati hanya masalah sillaturahmi.
• AHY Tak Jadi Menteri lalu Megawati Dituding Dendam pada SBY, PDIP Minta Ingat Lagi Momen Teuku Umar

"Jadi apa yang terjadi sekarang itu, selama ini adalah merupakan hubungan komunikasi yang intens saja sebagai seorang negarawan, sebagai ketua umum partai dan sebagai mantan presiden," kata Syarief.
Kini pihaknya hanya ingin menghargai Jokowi yang telah menyusun Kabinet Indonesia Maju
"Kita harus hargai saya pikir itu. Mari kita berikan kesempatan kepada kabinet ini untuk bekerja secara maksimal," jelasnya.
Sekali lagi, Syarief menegaskan Demokrat tidak membahas masalah menteri pada Jokowi.
"Kita setelah pelantikan menteri tidak ada komunikasi," sambung Syarief.
Sementara itu sebelumnya, Wasekjen Demokrat, Andi Arief menyebut Megawati memiliki dendam pada SBY dan AHY.
Bahkan, Jokowi disebut gagal meredakan dendam dan mendamaikan Megawati pada SBY.
Hal itu diungkapkan melalui akun resmi Twitternya @AndiArief_.
"Awalnya saya menduga bahwa dendam Ibu Megawati itu hanya pada Pak @SBYudhoyono.
Ternyata turun juga ke anaknya @AgusYudhoyono.
Tadinya saya melihat Pak Jokowi mampu meredakan ketegangan dan dendam ini, rupany belum mampu," demikian tulis @AndiArief__ pada Sabtu (26/10/2019).
"Tentu saja @AgusYudhoyono tidak pernah merencanakan hidupnya sebagai anak @SBYudhoyono, itu takdir sejarah.
Karena itu dendam Ibu Megawati hingga ke anak cucu SBY adalah dendam pada takdir," sambung Andi Arief.

Wasekjen Demokrat, Andi Arief menyebut Megawati memiliki dendam pada SBY dan AHY. (Twitter @AndiArief_)
(TribunWow.com/Mariah Gipty)