Tips Kesehatan
4 Cara Utama untuk Mengatasi Kecemasan Sosial yang Bisa Anda Coba
Orang memiliki kecemasan sosial, yang bermanifestasi sebagai ketakutan akan dihakimi atau ditolak oleh orang lain, begini cara mengatasinya.
Penulis: Laila N
Editor: Tiffany Marantika Dewi
2. Hadapi Rasa Takut, Jangan Bersembunyi Darinya
Cara lain bagi orang yang mengalami kecemasan sosial mungkin menghindari terlibat dalam situasi sosial, dengan memeriksa media sosial atau melakukan kegiatan lain di ponsel cerdas mereka.
"Saya dulu berkubang dalam (kecemasan sosial saya) dan hanya berdiri di sana dan berpura-pura bermain di ponsel saya," ujar seorang penderita kecemasan sosial.
Sebuah studi dari 2016 melihat data pada 367 peserta dewasa muda yang adalah pengguna smartphone.
Ia menemukan "korelasi positif yang signifikan" antara penggunaan smartphone yang berlebihan dan adanya kecemasan sosial.
Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa dari 182 pengguna ponsel pintar dewasa muda, mereka yang mengaku kecanduan teknologi juga menunjukkan potensi tanda-tanda kecemasan sosial, termasuk isolasi dan harga diri rendah.
"Ponsel cerdas telah berubah menjadi alat yang menyediakan kepuasan singkat, cepat, dan segera, yang sangat memicu," kata peneliti Isaac Vaghefi, yang merupakan asisten profesor sistem informasi manajemen di Binghamton University-State University of New York.
Selain itu, bersembunyi di balik smartphone hanya akan menghindari mengatasi masalah kecemasan sosial.
Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi dan bahkan menakutkan pada awalnya, jauh lebih baik untuk menghadapi kecemasan sosial secara langsung, melalui paparan bertahap terhadap situasi sosial yang semakin kompleks.
Sederhananya, sengaja dan berulang kali menjadi canggung dalam situasi sosial untuk belajar bahwa bahkan beberapa slip sosial tidak akan mengarah pada penolakan atau pengecualian dari kelompok sosial.
Bagaimanapun, semua orang canggung dan membuat kesalahan sesekali.
3. Reframe Pikiran Anda
Strategi lain untuk mengatasi kecemasan sosial dan bentuk-bentuk lain adalah mencoba dan membingkai ulang pemahaman Anda tentang stres yang Anda alami.
"Masalahnya adalah kita menganggap semua stres itu buruk," kata Jeremy Jamieson, asisten profesor psikologi di University of Rochester di New York.
Pada 2013, Jamieson dan rekannya melakukan penelitian yang menunjukkan, bahwa ketika seseorang (dengan atau tanpa kecemasan sosial) memahami bagaimana tubuh mereka merespons terhadap stresor tertentu, seperti berbicara di depan umum, mereka mengalami lebih sedikit stres dalam situasi sosial yang tidak nyaman.