Terkini Nasional
Presiden PKS Sebut Prabowo Gabung Pemerintahan agar Bisa Berikan Konstribusi Lebih Baik Lagi
Sohibul Iman mengungkapan alasan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Mohamad Yoenus
"Kalimat seperti ini harus dihindari ya, jangan seolah-olah ya ketika kemudian bergabung dan mengatakan ini demi kepentingan bangsa, dan negara seolah-olah yang tidak bergabung ini tidak memikirkan kepentingan bangsa dan negara seolah-olah."
Nasir Djamil menambahkan bahwa biarkan rekan-rekannya di Partai Gerindra mengawal pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin dari dalam, sedangkan PKS mengontrol dari luar.
"Oleh karena itu memang biarlah teman-teman misalnya mengawal dan menjaga Presiden Jokowi dan Kiai Haji Ma'ruf Amin dari dalam, kami menjaga dari luar," ungkap Nasir Djamil.
Selain itu, Nasir Djamil juga mengungkapkan bahwa PKS merupakan partai oposisi yang loyal.
"Jadi ada yang menjaga dari dalam dan ada dari menjaga luar, jadi sama-sama kita jaga karena sebenarnya kalau meminjam (kata-kata) Nurcholish Madjid almarhum, sebenarnya yang namanya oposisi itu loyal," jelasnya.
"Makanya periode pertama Presiden Jokowi dan Yusuf Kala itu Sohibul Iman sebagai presiden PKS, mengatakan oposisi PKS itu oposisi loyal," sambungnya.
Walaupun loyal untuk berada di oposisi, Nasir Djamil menuturkan bahwa sebenarnya PKS tidak ingin berjalan sendirian.
"Karena loyal kepada kepentingan bangsa dan negara, karena itu sekali lagi bang Karni kami juga sebenarnya tidak ingin sendiri, seperti bait lagu jangan biarkan aku seorang diri, sebenarnya begitu Bang Karni," ucap Nasir Djamil.
"Tapi apa boleh dibuat, apa hendak dikata kalau kemudian ada pilihan-pilihan politik, sikap-sikap politik yang dilakukan oleh Gerindra yang dulu memang sering bersama kami," lanjutnya.
Saat tengah menjelaskan mengenai Partai Gerindra yang lebih memilih bersama pemerintah, seorang narasumber di Indonesia Lawyers Club sempat berkata bahwa Nasir Djamil tampak sedih.
Mendengar hal itu Nasir Djamil pun langsung membantah bahwa dirinya tidak merasa sedih.
• Mantap Jadi Oposisi, PKS: Ngapain Kemarin Kompetisi Ada 2 Capres kalau Ujung-ujungnya Satu Juga
Ia menuturkan bahwa sebenarnya lebih enak untuk mengawasi pemerintahan bersama partai politik lainya dari pada sendirian.
"Dan tentu saja kita, bukan sedih, yaitu kan penginnya begitu ya agar apa, kemudian kita lebih enak mengawasi pemerintahan ini," ungkpanya.
Selanjutnya ia juga berharap agar DPR tidak kehilangan kekuatanya dalam mengawasi pemerintahan.
"Dan paling tidak DPR tidak boleh kehilangan, kehilangan apa tajinya untuk terus mengawasi pemerintahan ini," ujarnya.
"Jadi sama-sama kita mengawasi pemerintahan, kami tidak punya posisi di pemerintahan, tapi punya posisi di legislatif maka kami berusaha untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan fungsi pengawasan kami.. (TribunWow.com/Desi Intan)