Breaking News:

Kabinet Jokowi

Soal Jokowi-Prabowo Bersatu, Karni Ilyas Curhat Dibully Gara-gara 01 dan 02: Saya Coba Sekuat Tenaga

Pembawa acara Karni Ilyas turut menanggapi terkait Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyetujui ajakan Presiden Joko Widodo berkoalisi.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Mohamad Yoenus
Capture Indonesia Lawyers Club
Pembawa acara Karni Ilyas turut menanggapi terkait Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyetujui ajakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkoalisi. 

"Banyak yang kecewa, kenapa terjadi koalisi tersebut. Tapi banyak juga yang senang. Memuji bahwa ini jalan untuk kerukuanan untuk semua," paparnya.

"Tapi sebaliknya juga muncul kritik dari pihak yang mengagungkan demokrasi bahwa ini adalah oligarki kekuasan di tangan segelintir orang, yang mengatur seluruh kekuasaan di republik ini dan karena itu susah di-chek or balance di kekuasaan," papar Karni Ilyas.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai hari ini usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Tribunnews/Irwan Rismawan
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai hari ini usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Tribunnews/Irwan Rismawan (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ia lantas mengingatkan pembelaan Prabowo akan keputusannya.

Saat itu Prabowo mengutip kisah Abraham Lincoln dan William Seward.

"Namun kubu 02, atau pemimpinnya Prabowo di majalah Tempo mengingatkan bahwa ini seperti Abraham Lincoln."

"Yang awalnya berkompetisi keras sekali sampai Seward menyebut Abraham adalah monyet. Tapi setelah Lincoln menang dia menawarkan untuk berkoalisi dengan Seward. Awalnya Seward tidak bersedia tapi belakangan dia terima. Alasannya Prabowo bahwa itu karena dua-duanya mencintai negaranya," papar Karni Ilyas.

"Itu juga mungkin maksudnya yang terjadi di Indonesia. Tentu saja kita harus melihat buktinya 5 tahun ke depan. Apakah koalisi ini manivestasi untuk bangsa atau sebaliknya," kata Karni Ilyas.

Senang Dengar Prabowo Mau Jadi Menteri di Kabinet Jokowi, Farhat Abbas: Tak Ada Lagi Saling Tawan

Menutup statementnya, Karni Ilyas mengucap satu ungkapan Abraham Lincoln.

"Ada satu ucapan yang dilupa Prabowo, Abraham lincoln pernah mengatakan. 'Kalau saya bisa menjadikan musuh saya sebagai teman maka berarti saya telah memenangkan pertarungan'," paparnya.

Prabowo Masuk Kabinet Jokowi

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku diminta menjadi menteri bidang pertahanan (menhan) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, hal itu Prabowo Subianto sampaikan setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, Senin (21/10/2019.

Dikutip dari tayangan YouTube metrotvnews, Prabowo diketahui tiba di Istana Negara pukul 16.07 didampingi Waketum Gerindra Edhy Prabowo yang juga ditunjuk jadi menteri.

Berbeda dengan para tokoh lainnya yang dipanggil, Prabowo Subianto diizinkan Jokowi mengumumkan posisi yang ditawarkan, yakni bidang pertahanan.

Awalnya, Prabowo yang didampingi Edhy tampak keluar dari gerbang Istana Negara dan disambut oleh awak media.

Halaman
123
Tags:
JokowiPrabowo SubiantoKarni Ilyas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved