Kabinet Jokowi
Haris Azhar Sebut Ada Diskriminasi Hukum di Era Jokowi: Kalau Temannya Kasus Tidak Berlanjut
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar menduga adanya kepentingan politik atas bergabungnya Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Bangsa kita masih ada perbedaaan antara elite dengan warganya," imbuh Haris.
Simak video selengkapnya berikut ini menit 6.05:
Dari Rival Pilpres 2019, Prabowo Kini Jadi Menteri Jokowi
Presiden Joko Widodo telah secara resmi mengumumkan susunan kabinet barunya, Rabu (23/10/2019).
Satu di antara menteri kabinet tersebut adalah Prabowo Subianto yang dipercaya menjadi Menteri Pertahanan.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta Edhy Prabowo hadir di Istana Negara, Senin (21/10/2019) pukul 16.07 WIB.
Setelah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Prabowo membeberkan dirinya diminta menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).
Prabowo yang didampingi Edhy tampak keluar dari gerbang Istana Negara dan disambut oleh awak media.
"Saudara-saudara sekalian, saya baru saja menghadap Bapak Presiden Republik Indonesia yang baru kemarin dilantik," ujar Prabowo.
Prabowo mengaku dirinya dan Edhy diminta Jokowi untuk ikut dalam Kabinet Kementerian Jilid II.
"Saya bersama saudara Edhy Prabowo, kami diminta untuk memperkuat kabinet Beliau," tutur Prabowo.
Prabowo sebelumnya sudah sempat menyebut dirinya akan bersedia jika diminta untuk membantu pemerintah.
"Saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu dan hari ini resmi diminta dan kami sudah sanggupi untuk membantu," kata Prabowo.
Prabowo membeberkan Jokowi menjadikan dirinya calon Menhan.
"Saya Beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta membantu Beliau di bidang pertahanan," aku Prabowo (TribunWow.com)