Menkopolhukam Wiranto Diserang
RSPAD Gatot Soebroto Tak Hadiri ILC, Hermawan Sulistyo: Dokter Pak Wiranto Memang Tak Boleh Umumkan
Pihak dokter RSPAD Gatot Soebroto tolak undangan Karni Ilyas di ILC dan disayangkan karena jadi ada tuduhan rekayasa, Hermawan sebut hal ini.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Claudia Noventa
"Jadi kalau dokter suka-suka (mengumumkan) 'Eh ini pasien saya homo' apa, kan dokter tahu, itu tidak boleh, tanpa seizin pasien," tegas Hermawan.
"Jadi kalau pertanyaannya adalah kenapa tidak diumumkan, karena memang enggak boleh," imbuhnya.
Dalam tayangan tersebut, Karni Ilyas sempat menyayangkan pihak RSPAD Gatot Soebroto yang tidak segera memberikan informasi sehingga memunculkan dugaan penusukan hanya rekayasa.
"Sampai berkembang isu yang sama sekali tidak benar, bahwa itu hanya adegan tangan kosong, bahwa tidak ada luka," ujar Karni Ilyas.
• Tengku Zulkarnain Kritik Asumsi soal Mathlaul Anwar Radikal: Padahal Pak Wiranto 15 Tahun di Situ
Namun, Karni Ilyas yakin peristiwa itu bukan rekayasa, mengingat sudah banyak pihak yang menjenguk Wiranto di rumah sakit.
"Dan kalau tidak ada, masa dirawat sekian lama, lagipula kalau itu rekayasa, sudah berapa orang yang melihat Pak Wiranto ke rumah sakit, pastilah ketahuan bahwa rekayasa," tuturnya.
Namun, Karni Ilyas tetap menyayangkan pihak rumah sakit enggan datang untuk memberi keterangan langsung.
"Sayangnya tidak ada penjelasan resmi dari rumah sakit, dan kita malam ini kami mencoba mengundang dari RSPAD, tapi tidak ada yang bersedia datang," kata Karni Ilyas.
Berikut video lengkapnya (menit ke-2.35):
• Direktur Indonesia Indikator: Ratna Sarumpaet Diserang Kalian Percaya, Wiranto Kalian Tak Percaya?
Penjelasan Dokter Melalui Ali Ngabalin
Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Ngabalin, memberi penjelasan medis dari keterangan dokter sekaligus Direktur RSPAD Gatot Subroto, Terawan.
Dilansir TribunWow.com, keterangan Terawan dijelaskan Ali Ngabalin dalam tayangan 'Apa Kabar Indonesia Pagi' unggahan kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (11/10/2019).
Berdasarkan keterangan Terawan, Ali Ngabalin menjelaskan soal dalamnya luka yang dialami Wiranto.
Lantaran luka tersebut cukup dalam, maka darah memang tidak mengucur keluar.
"Menurut keterangan Pak Terawan itu kan dua tusukan, jadi kedalamannya sekitar 10 centimeter, kalau dari luar memang darahnya tidak terlalu banyak," jelas Ali Ngabalin.
Luka tusuk itu menembus organ usus Wiranto sehingga darah mengalir di dalam tubuh sang jenderal.
• Sosok Abu Rara, Pelaku Penyerangan Wiranto Diungkap Tetangga, Sempat Terpuruk setelah Bercerai