Menkopolhukam Wiranto Diserang
RSPAD Gatot Soebroto Tak Hadiri ILC, Hermawan Sulistyo: Dokter Pak Wiranto Memang Tak Boleh Umumkan
Pihak dokter RSPAD Gatot Soebroto tolak undangan Karni Ilyas di ILC dan disayangkan karena jadi ada tuduhan rekayasa, Hermawan sebut hal ini.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Kapuskambas UBJ), Hermawan Sulistyo, berkomentar terkait dokter yang menangani Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto pascaditusuk.
Diketahui, dokter dari RSPAD Gatot Soebroto yang menangani Wiranto sudah diundang oleh pembawa acara Karni Ilyas namun tidak berkenan hadir di acara Indonesia Lawyers Club (ILC).
Hermawan menegaskan bahwa pihak dokter memang tidak seharusnya membeberkan kondisi pasien kepada publik.
• Ada Senjata Lebih Mematikan, Hermawan Sulistyo di ILC: Kenapa Penusuk Wiranto Tidak Pakai Suriken?
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut diungkapkan Hermawan dalam tayangan unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (16/10/2019).
Awalnya, Hermawan menjelaskan soal betapa bahayanya senjata kunai ala ninja Jepang yang digunakan oleh pelaku untuk menusuk Wiranto.
Kunai memiliki mata pisau dua sisi, sehingga berbeda dengan senjata yang umum digunakan di Indonesia.
Sehingga senjata ini memungkinkan untuk merobek atau mencabik objek dari dua sisi.
"Dia double blade, ujungnya begini, sehingga mau ke kanan, mau ke kiri sama saja," tuturnya.
"Ini tampak dari waktu pelaku menyerang Pak Wiranto, menusuk lalu diputar di lubang pegangannya itu, disobek lagi."
• Bahas Penusukan Wiranto Settingan, Karni Ilyas Sayangkan Pihak RSPAD yang Tak Mau Hadir di ILC
Dampak dari senjata serta cara menusuk Wiranto, organ usus pun sobek hingga akhirnya harus dipotong sepanjang 40 cm.
"Implikasinya apa, kalau disobek seperti itu, kena ususnya," ujar Hermawan.
"Tahu enggak kawan-kawan bahwa ususnya Pak Wiranto dipotong 40 cm," sambungnya.
Hermawan kemudian menjawab keheranan sebagian masyarakat mengapa pihak dokter tidak mengumumkan detail soal kondisi Wiranto.
"Pertanyaannya, kenapa enggak diumumin dokter? Dokter tidak boleh ngumumin, itu patient's consent (atas persetujuan pasien-red)," ungkap Hermawan.
• Soal Mengapa Wiranto Jadi Sasaran Penusukan Teroris, Ali Ngabalin Bongkar Fakta Ini di ILC
Ia menyebut dokter memiliki aturan sendiri yang mana tidak boleh membeberkan kondisi pasien dengan sembarangan.