Breaking News:

Terkini Daerah

Tionlina Ceritakan Detik-detik saat Tragedi Bom Bali: Saya Pas di Dalam Mobil Bilang 'Tolong-tolong'

Tionlina Marpaung (44) asal Medan menceritakan detik-detik saat peristiwa atau tragedi bom Bali yang diperingati pada hari ini, Sabtu (12/10/2019).

TRIBUN BALI/FARIZQI IRWAN/ RIZAL FANANY
Tionlina Marpaung (44) asal Medan, Sumatera Utara pun menceritakan, saat kejadian usiannya baru 27 tahun. 

Kemudian sesaat setelah itu, ledakan ketiga terjadi sekitar 100 meter dari Kantor Konsulat Amerika Serikat di daerah Renon, Denpasar, Bali.

Kuatnya ledakan di ketiga tempat tersebut menyisakan lubang selebar 4-4,5 meter dengan kedalaman 80 sentimeter.

Kejadian ini merenggut nyawa 202 orang yang saat itu berada di lokasi kejadian.

Korban mayoritas merupakan warga negara Australia. Kepala Kepolisian RI (Polri) Jenderal (Pol) Dai Bachtiar saat itu mengatakan, lokasi ledakan di Jalan Legian pada hari yang sama dikunjungi oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dan pejabat tinggi negara lainnya.

Pemberitaan Harian Kompas, 14 Oktober 2002 mengabarkan, para pejabat tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono, Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla, Menko Bidang Perekonomian Dorodjatun Koentjoro-Jakti, Panglima TNI Jenderal Endiartono Sutarto, serta Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda.

Kejadian bom pada 12 Oktober 2002 tersebut tak hanya terjadi di Bali.

Beberapa saat sebelumnya, sebuah bom rakitan meledak pada Sabtu petang pukul 18.50 di pintu gerbang masuk kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Filipina di Jalan Tikal, Kelurahan Tikala Ares, Lingkungan I, Manado.

Peristiwa tersebut tidak memakan korban jiwa. Meski begitu, daun pintu besi kantor Konjen Filipina dikabarkan terlempar sekitar empat meter dari tempatnya.

Update Kasus Penggerebekan Istri Polisi dan Dokter di Mojokerto, Keduanya Ditetapkan Jadi Tersangka

Serangan bom di beberapa tempat di Bali dinyatakan terkait dengan organisasi Al-Qaeda.

Harian Kompas, 15 Oktober 2002 mengabarkan, Konsul Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS) di Surabaya, Philips L Antweiler mengatakan, pihaknya melihat adanya tanda-tanda nyata tentang kaitan aksi teror dengan jaringan tersebut.

"Apa yang terjadi di Bali merupakan kegiatan teroris meskipun kami belum tahu pesis siapa pelakunya. Namun kami melihat ada tanda-tanda cukup nyata tentang kaitan peristiwa itu dengan jarinan Al-Qaeda," ujar Antweiler.

Dalam pengejaran terhadap tersangka, polisi berhasil menangkap Amrozi bin H Nurhasyim yang didakwa hukuman mati.

Fakta di persidangan menyatakan, bahwa para pelaku diyakini merupakan anggota Jamaah Islamiyah (JI).

"Kami berkeyakinan, kegiatan mereka tidak lepas dari jaringan internasional. Atau setidaknya regional di kawasan Asia," ujar Jaksa Penuntut Umum Urip Tri Gunawan saat persidangan Amrozi.

Kemudian polisi juga menangkap Imam Samudra alias Abdul Aziz.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Tags:
Bom BaliBaliInsidenLedakan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved