Buzzer Medsos
Karni Ilyas Stop Ali Ngabalin yang Geram soal Artikel 'Buzzer Jokowi': Jangan Ada Duduk Personal
Ali Mochtar Ngabalin naik pitam saat membahas mengenai tudingan adanya buzzer yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ini katanya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Ya karena itu dia tidak menggunakan pribadi, 'Kami', tadi kata 'Kami'. Kenapa Anda mengambil satu kesimpulan kemudian memutuskan," ujar Ali Ngabalin meluruskan.
"Anda menuduh presiden mengendalikan buzzer-buzzer bayaran, masa kita tidak mengerti bahasa ini. Itu tadi saya bilang Anda menyesatkan publk Indonesia dengan menuliskan artikel yang Anda beberkan di tanah air. Di situlah saya tidak setuju," ungkapnya.
Ali Ngabalin menyinggung juga perihal cover majalah Tempo yang berisi sosok Jokowi dengan siluet berhidung panjang.
"Apa kurang lagi dengan majalah, Anda bikin hidungnya seperti pinokio, bagaimana? Itu presiden Republik Indonesia saudaraku. Kira-kira kalau bukan pada zaman presiden Jokowi, pada zaman presiden yang lalu-lalu, selesai ente kawan," kata Ali Ngabalin.
Karni Ilyas kembali meluruskan bahwa apa yang dimaksud Ali Ngabalin adalah di era orde baru.
"Tunggu-tunggu, kalau yang lalu, Anda maksud orde baru iya, kalau zaman BJ Habibie, enggak. Gus Dur juga enggak," celetuk Karni Ilyas.
Lihat videonya dari menit ke 5.11:
Sementara itu Budi Setyarso menjawab keluhan dari Ali Ngabalin.
Ia menerangkan yang pertama, cover dari majalah Tempo hanya bayangan yang menyerupai pinokio, bukan pinokio.
"Saya koreksi, cover yang menampilkan Pak Jokowi tdiak menampilak itu pinokio, tapi itu bayangan di belakangnya yang menyerupai pinokio," ujar Budi.
Meski kritik kembali dilayangkan Ali Ngabali, ia terus melanjutkan penjelasannya.
Kemudian ia menjelaskan perihal ucapan ada buzzer dari istana merupakan penggalan statement dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Yang kedua, tentang kaitan satu buzzer dengan pemerintah, ini pendukung Pak Jokowi ya bukan Pak Jokowi. Saya ingin mengutip dari Pak Kepala Staf Kepresidenan. Moeldoko mengatakan. Saya mengutip bukan dari Tempo, biar balance," paparnya.
Ia kemudian membacakan statement Moeldoko dari media lain.
"'Moeldoko mengatakan aktifitas buzzer, atau pendukung Jokowi saat ini justru merugikan presiden terpilih 2019-2024. Ia mengimbau agar para pendukung itu menyebarkan informasi yang positif di media sosial', ini statemen dari Pak Moeldoko," katanya.
• Vasco Ruseimy Sebut Buzzer Oposisi Kini Takut Sampaikan Kritik: Soalnya Banyak yang Dipenjara
