Breaking News:

Buzzer Medsos

Berikan Tanggapan soal Buzzer Media Sosial, Tsamara Amany: Kita Terlalu Sering Melebeli Orang

Tsamara menilai ada pihak tertentu yang mencoba melebeli semua orang, sehingga terbangunnya benteng dalam media sosial.

Penulis: AmirulNisa
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube Indonesia Lawyers Club
Politisi muda dari PSI, Tsamara Amany saat berada di acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (8/10/2019). 

Untuk mengutakan pendapatnya, Tsamara memberikan beberapa contoh dari beberapa kajadian di mayarakat.

"Sebagai contoh kita melebel semua aktivis, kalau dalam bahasa media sosial itu social justice warrior atau SJW. Seolah-olah semua aktivis itu SJW dalam arti yang negatif," ucap Tsamara.

Tsamara pun menilai ada banyak juga aktivis yang memberikan kontribusi yang baik untuk kemajuan pemerintahan.

"Aktivis-aktivis yang melihat persoalan secara objektif dan berupaya untuk memperbaiki bangsa ini ke depan," ucap Tsamara.

Bahkan Tsamara juga menilai adanya banyak orang yang memberikan lebel pada para politisi.

Budi Setyarso Beri Penjelasan yang Selalu Dibantah, Ali Ngabalin: Terlalu Pintar Memutar Lidah

Banyak muncul ungkapan bahwa politis adalah buzzer-buzzer yang mendapat bayaran.

"Secara bersamaan juga, banyak dari kita yang sering melabel kelompok-kelompok politik itu semua pasti buzzer bayaran," jelas Tsamara.

Tsamara juga menilah bahwa label yang diberikan pada semua orang, dimaksudkan untuk membangun benteng tertentu.

"Nah ini (lebel) yang menjadi penyebab kita ini membangun benteng pada media sosial," ujar Tsamara.

Sedangkan ia menilai munculnya media sosial membantu semua kalangan untuk lebih mudah bertemu.

Termasuk lebih mudah untuk menyampaikan keritik kepada para pejabat publik.

"Padahal ketika media sosial baru saja dibentuk, nampaknya media sosial itu meruntuhakan batas-batas, meruntuhkan benteng-benteng," ucap Tsamara.

Ia kemudian memberikan contoh kelebihan media sosial dalam meyampaikan pesan pada para pejabat publik.

Sebut Buzzer Bisa Jadi Influencer, Analis Media Sosial Singgung Follower dan Tanggapan Warganet

"Kalau dulu kita mau bertemu atau mengkritik pejabat publik susah. Sekarang misal mau ngritik Pak Rudiantara tinggal mention, gampang, itulah sebenarnya kegunaan media sosial," jelas Tsamara.

Tsamara pun kembali menegaskan bahwa beberapa orang telah berusaha membuat benteng dalam sosial media.

Sehingga para pengguna sosial media akan mengalami gangguan saat akan berdiskusi bersama.

"Tapi karena lebeling, karena pengkelompokan tadi, generalisasi tadi, akhirnya kita membangun benteng di media sosial menutup ruang diskusi dan ruang dilaog yang seharusnya ada di media sosial," jelas Tsamara.

Lihat video pada menit ke-0:14:

(TribunWow.com/Ami)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
BuzzerTsamara AmanyIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved