Breaking News:

Buzzer Medsos

Sebut Buzzer Bisa Jadi Influencer, Analis Media Sosial Singgung Follower dan Tanggapan Warganet

Analis media sosial drone emprit mengaku sudah tidak pernah menggunakan istilah buzzer kembali. Baginya seorang buzzer bisa saja menjadi influencer.

Penulis: AmirulNisa
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube Indonesia Lawyers Club
Analis Media Sosial Drone Emprit Ismail Fahmi. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang analis media sosial drone emprit, Ismail Fahmi mengatakan bahwa seorang yang awalnya menjadi buzzer bisa berubah menjadi influencer.

Perubahan itu disebut oleh Ismail Fahmi merupakan pengaruh dari para pengikut dan tanggapan warganet.

Ismail Fahmi menjelaskan hal itu pada acara Indonesia Lawyers Club yang tayang di tvOne.

Untuk memberikan penjelasan mengenai buzzer, Ismail Fahmi memberikan sebuah contoh sederhana.

Sentil Eko Kuntadhi soal Buzzer, Haikal Hassan: Bukan Mencerahkan Publik Bang, Ini Mencelakai Publik

Tedyy Gusnaidi menyebut bahwa makna dari buzzer belumlah jelas.
Ismail Fahmi berikan pandangannya mengenai buzzer dan influencer. (YouTube Indonesia Lawyers Club)

Di ILC, Haikal Hassan Bongkar Perintah Habib Rizieq saat Aksi 411: Padahal Gas Air Mata Begitunya

"Tentang buzzer, simpelnya seperi ini dalam kampanye di media sosial ada biasanya bagian strategi," ucap Ismail Fahmi, dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (8/10/2019).

Dari setiap strategi yang dibuat oleh tim kampanye akan menghasilkan berbagai hal.

"Kemudian hasil dari stategi itu kita melakukan sesuatu ni, membuat meme, artikel, video," ucap Ismail Fahmi.

Buah dari pemikiran tim kampanye tentunya perlu disebarluaskan sebagai bentuk perkenalan pada masyarakat.

Untuk melakukan penyebaran, tentunya sebuah tim kampanye memerlukan bantuan dari orang-orang dengan jaringan luas.

"Setelah itu jadi, kemudian ini siapa yang harus menyebarkan. Kita pilih influencer, misalnya oh ini artis, misalnya Mbak Tsamara (Amany), ini follower-nya banyak, milenial, karena yang kita sasar adalah milenial," ujar Ismail Fahmi.

Sebut Semua Buzzer Muncul di ILC, Teddy Gusnaidi: Kita Membicarakan Diri Sendiri

Ismail Fahmi kemudian menjelaskan mengenai proses seorang buzzer menjadi influencer, dengan pengumpamaan seorang politisi muda PSI Tsamara Amany.

"Mbak Tsamara misalnya menyebarkan, dia adalah influencer. Nah habis itu banyak pendukungnya, pendukungnya mungkin follower-nya enggak banyak lima ribu, seribu, dua ribu dan seterusnya," ucap Ismali Fahmi.

Dari para pengikut Tsamara di media sosial itulah info yang dibuat oleh tim kampanye terus disebarluaskan.

Para pengikut yang ikut menyebarkan unggahan dari Tsamara itu disebut sebagai buzzer.

"Mencoba untuk mengamplifikasi, me-retwit, menyebarkan dan seterusnya. Inilah yang kemudian menjadi buzzer biasanya," ucap Ismail Fahmi.

Halaman
12
Tags:
Indonesia Lawyers Club (ILC)BuzzerTsamara Amany
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved