Gerakan 30 September
Dokter yang Lakukan Otopsi Jasad Koban G30S/PKI Ungkap Tidak Ada Tanda-tanda Penganiayaan
Dokter yang melakukan otopsi kepada jenazah para korban G30S/PKI mengungkapkan bahwa kondisi korban tidak seperti yang diberitakan oleh media massa.
Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Mohamad Yoenus
3. Letnan Jenderal Haryono
Jendral yang juga gugur dalam peristiwa G30S/PKI adalahLetnan Jenderal TNI Anumerta atau Mas Tirtodarmo Haryono (MT Haryono).
MT Haryono diketahui terlahir di Surabaya pada 20 Januari 1924.
Sama seperti jendral yang lainya beliau diculik lalu dibunuh di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Jenazahnya lalu dibuang ke dalam sebuah sumur tua yang berada di kawasan tersebut.
• Kisah MT Haryono, Jenderal yang Dibunuh dan Dibuang pada Peristiwa G30S 1965 di Lubang Buaya
4. Letnan Jenderal Siswondo Parman
Letnan Jenderal Siswondo Parman atau biasa disebut dengan nama S. Parman merupakan pahlawan revolusi Indonesia.
S. Parman diketahui lahir di Wonosobo pada 4 Agustus 1918.
Beliau adalah perwira intelijen yang cukup dekat dengan PKI dan mengetahui kegiatan rahasia dari partai komunis itu.
Walaupun dekat S Parman menolak saat diajak bergabung, hal itulah yang membuat dirinya dibunuh pada persitiwa G30S/PKI.
S. Parman juga mendapatkan gelar Letnan Jenderal Anumerta.
Diketahui bahwa dalang pembunuhan S. Parman adalah kakaknya sediri bernama Ir. Sakirman yang merupakan petinggi PKI pada saat itu.
• Kisah Keluarga DN Aidit Pasca Tragedi G30S
Brigadir Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan adalah seorang pria yang lahir di Sumatera Utara pada 19 Juni 1925.
Jenderal Pandjaitan bersama para pemuda anak bangsa lainnya adalah sosok yang merintis pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).